Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
HARGA cabai merah di pasar-pasar tradisional di Kota Medan, Sumatera Utara mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini ditengarai akibat cuaca buruk yang kerap terjadi di berbagai wilayah Sumut.
Dua pekan lalu, harga cabai merah di Medan mengalami kenaikan dari kisaran Rp32.000 menjadi Rp40.000 per kg. Sepekan terakhir naik lagi sampai kisaran Rp48.000 per kg di tingkat eceran. Bahkan tidak sedikit pedagang eceran menjualnya dengan hargan Rp50.000 per kg.
"Kenaikan harga cabai lebih dikarenakan faktor cuaca," ujar Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Bonjamin, Selasa (2/11).
Adapun cuaca buruk yang dimaksud adalah curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi akan memengaruhi harga yang berasal dari sisi petani dan distribusi barang.
Dari sisi petani, curah hujan tinggi mengakibatkan menurunnya produktivitas. Petani akan menunda panen jika hujan turun terus-menerus.
Dampaknya, suplai barang ke tingkat pemasok menjadi berkurang dari biasanya. Sementara di lain pihak jumlah permintaan masih stabil sehingga terjadi kenaikan harga.
Harga kemudian menjadi semakin mahal karena suplai barang kian berkurang akibat pengiriman barang yang lebih sulit karena curah hujan tinggi. Bahkan kadang pengiriman barang ke Medan urung dilakukan karena terputusnya jalan akibat longsor.
"Seperti longsor yang terjadi di Sibolangit pekan lalu yang menyebabkan akses jalan putus total beberapa hari," imbuh Gunawan.
Longsor itu mengakibatkan putusnya rute utama Berastagi - Medan dan sebaliknya. Padahal hampir seluruh komoditas pertanian dari Kabupaten Karo dikirim ke Medan melalui rute ini, termasuk cabai merah.
Untuk komoditas hortikultura, jangankan batal dikirim, terlambat saja barang sampai di Pasar Induk Medan, harga akan terpengaruh. Itu karena pengecer yang membeli barang di Pasar Induk memiliki keterbatasan waktu untuk menunggu.
"Biasanya pengecer belanja di Pasar Induk hanya dari jam 9 malam sampai jam 3 pagi. Dalam rentang waktu itulah barang sudah harus sampai," jelas Gunawan.
Sedangkan bila terjadi longsor di rute Medan-Berastagi, biasanya kemacetan bisa berlangsung hingga 10 jam atau putus total selama beberapa hari.
Karena itu dia pesimistis harga cabai akan kembali normal sebelum musim hujan ekstrim ini berlalu. Dan dia mengkhawatirkan kenaikan harga cabai dapat berkontribusi terhadap laju inflasi Kota Medan.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik Sumut mencatat selama Oktober 2021 Kota Medan mengalami deflasi sebesar 0,05%. Adapun komoditas utama penyumbang deflasi selama Oktober 2021 di Medan antara lain, beras, angkutan udara dan sawi hijau. (OL-15)
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
Sejak beberapa hari terakhir sebelum hari Nyepi hingga tiba hari Idul Fitri, harga cabai rawit masih bertahan tinggi yakni Rp130 ribu/kilogram (kg).
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Turunnya harga cabai ini disebabkan oleh pasokan cabai yang mulai melimpah.
Komoditi tersebut di antaranya beras kualitas I dan II, daging ayam broiler, telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah dan kacang tanah.
Lalu harga cabai merah kualitas sedang (standar) dari pekan lalu Rp40.000/kg, kini naik menjadi Rp48.000/kg. Itu juga sudah dua kali naik sejak sepekan terakhir.
Misi dagang kali ini diawali dengan penandatangan pasokan jenis hortikultura cabai, di antaranya cabai merah keriting, cabai rawit merah dan bawang.
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
HARGA kebutuhan pokok setiap pasar tradisional Tasikmalaya merangkak naik terutamanya terjadi pada bawang merah, telur, cabai merah, daging ayam potong dan sayuran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved