Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Sektor Pariwisata Bandung Barat Diharapkan Segera Normal

Depi Gunawan
18/10/2021 17:59
Sektor Pariwisata Bandung Barat Diharapkan Segera Normal
Pengunjung berpose dengan latar belakang koleksi macan yang terdapat di kawasan wisata Lembang Park and Zoo, Senin (18/10).(MI/Depi Gunawan )

PANDEMI Covid-19 telah memukul sektor pariwisata di kawasan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Uji coba pembukaan tempat wisata menjadi harapan besar agar sektor ini kembali normal.

Sebelumnya, sejumlah tempat wisata mulai uji coba selama penerapan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Lima objek wisata di Bandung Barat kemudian diajukan lagi untuk dilakukan uji coba terbatas kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Manajer Operasional Lembang Park and Zoo, Iwan Susanto menuturkan, saat ini pihaknya masih menunggu izin pelaksanaan uji coba pembukaan objek wisata terbatas dari Kemenparkraf.

"Untuk sekarang kita belum ada jawaban dari PHRI, PHRI yang mengajukan ke Kemenparkraf. Ada lima (objek wisata) yang diajukan, salah satunya kita," kata Iwan, Senin (18/10).

Saat ini pihaknya masih menutup kunjungan untuk beberapa wahana di dalam ruangan. Hanya wahana outdoor dan restoran yang sudah dibuka untuk wisatawan. Dia mengatakan, sejak beroperasi setahun lalu, kebun binatang Lembang Park and Zoo juga terkena imbas pandemi sehingga pendapatan pun masih jauh dari yang diharapkan. Padahal nilai investasi kebun binatang itu mencapai lebih dari Rp50 miliar.

"Kita belum balik modal imbas dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)," bebernya.

Agar tetap bertahan selama penutupan, untuk operasional Lembang Park and Zoo seperti gaji karyawan, keeper, petugas kebersihan, hingga pakan satwa yang ada terpaksa harus mengandalkan biaya yang berasal dari pemilik objek wisata.

"Kita bertahan karena owner-nya merogoh kocek sendiri untuk mensubsidi selama ditutup karena kita tidak mendapatkan tiket, tidak ada pemasukan. Karena kita lembaga konservasi hewan, tiap hari hewan tetap diberi makan, dibersihkan kandangnya," lanjutnya.

Selama beroperasi, pengeluaran biaya paling besar yaitu untuk pakan satwa yang mencapai 531 binatang. Meski pada awal-awal pandemi sempat terkendala biaya perawatan satwa-satwa yang menghuni Lembang Park and Zoo akibat hilangnya pemasukan, namun kendala itu akhirnya bisa teratasi.

"Binatang koleksi semua aman dan tetap terjaga makanan, kita kasih, tidak ada yang dikurangi porsinya. Semua binatang dinyatakan masih sehat," ucapnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya