Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

1.808 Anak di Lembata Alami Stunting

Alexander P Taum
18/10/2021 11:39
1.808 Anak di Lembata Alami Stunting
Upaya menekan angka stunting dengan pemberian makanan bergizi(ANTARA FOTO/Candra Y)

KASUS anak stunting di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, saat ini berjumlah 1.808 yang tersebar di sembilan kecamatan. Pemerintah Kabupaten Lembata berkomitmen agar tahun 2022, jumlah kasus stunting di Kabupaten Lembata hanya 10% dari jumlah bayi atau anak yang ditimbang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata Mathias Beyeng mengatakan stunting atau perawakan pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya.

Stunting, kata dia, merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia. Hal ini dikarenakan anak mengalami perawakan pendek akibat kekurangan gizi.

"Kekurangan gizi bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik (bertubuh pendek/kerdil) saja, tapi juga terganggu perkembangan otaknya. Ini akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di  sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif," ujar Mathias usai melakukan pertemuan dengan seluruh kepala Puskesmas dan petugas gizi dari semua puskesmas di Hotel Anisa, Senin (18/10).

Baca juga: Hari Pangan dan Upaya Memberantas Stunting

Untuk mencegah anak menderita stunting maka peran semua pihak sangat dibutuhkan, terutama mulai dari keluarga untuk memperhatikan asupan gizi untuk anak-anak. Ia mengatakan investasi besar bagi orangtua adalah anak-anak, karena itu masalah gizi menjadi perhatian utama orangtua. 

Selain orang tua, stakeholder lainnya juga punya peran penting dalam mengatasi masalah stunting yakni kader posyandu, pemerintah desa, petugas gizi baik di Puskesmas maupun di desa.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik