Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jelang Musim Tanam, Stok Pupuk di Jawa Barat Aman

Nurul Hidayah
09/10/2021 19:50
Jelang Musim Tanam, Stok Pupuk di Jawa Barat Aman
Foto udara area pertanian yang menanam asparagus officinalis di Karawang, Jawa Barat.(Antara)

JELANG dimulainya musim tanam, PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat.

Hingga 6 Oktober 2021, stok pupuk bersubsidi yang berada di lini I-III mencapai 211,1 ribu ton. "Jumlah ini 342% dari stok minimum ketentuan pemerintah," jelas VP Sales Region 3A Pupuk Indonesia Aviv Ahmad Fadhil, Sabtu (9/10). 

Menurut Aviv, jumlah tersebut dapat mencukupi kebutuhan pertanian selama enam pekan ke depan. Rinciannya, terdiri dari urea 148.668 ton, NPK Phonska 31.076 ton, SP36 12.866 ton, ZA 4.995 ton dan pupuk organik sebanyak 13.516 ton.

Baca juga: Petani Pantura Gresik Tetap Olah Lahan Walau Kemarau

Petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai ketentuan yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Seperti, tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal 2 hektare dan input data ke Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Lalu, untuk wilayah tertentu menggunakan kartu tani. 

"Apabila belum memiliki kartu tani, petani masih dapat menebus pupuk bersubsidi secara manual. Itu dengan bantuan petugas penyuluh lapangan (PPL) dan dinas pertanian setempat," imbuh Aviv.

Perseroan dikatakannya memiliki kewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai penugasan yang ditetapkan pemerintah. Pada 2021, alokasi pupuk bersubsidi dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair. 

Baca juga: Tenaga Pendamping KKP Dekatkan UMKM dengan Permodalan

"Sedangkan untuk jumlah penyaluran ke berbagai daerah, kami berpedoman pada surat keputusan dari dinas pertanian provinsi dan kabupaten," pungkasnya.

Untuk mengakomodasi petani yang tidak terdaftar dalam e-RDKK atau kebutuhannya lebih tinggi dibandingkan alokasi pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia juga menyediakan pupuk nonsubsidi di Jawa Barat. Adapun jumlahnya mencapai 7.809 ton, dengan rincian urea 3.463 ton, NPK 3.108 ton, SP-36 929 ton, ZA 275 ton dan organik 34 ton.

Sebagai bentuk optimalisasi distribusi, perseroan telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS). Teknologi itu merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.(OL-11)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya