Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Petani Pantura Gresik Tetap Olah Lahan Walau Kemarau

M Yakub
24/8/2021 21:22
Petani Pantura Gresik Tetap Olah Lahan Walau Kemarau
Petani menanam sayutan atau jagung di lahan yang mengering.(ANTARA/Siswowidodo)

PETANI di kawasan pantai utara (pantura) Kabupaten Gresik, Jawa Timur mengawali mengolah lahan pada musim kemarau. Meski tidak ditanami, pengolahan lahan itu dilakukan sebagai upaya persiapan pada musim tanam selanjutnya.

"Ya, kita terbiasa mengolah lahan pada kemarau," terang Mat Syukur, petani Desa Pantenan, Kecamatan Panceng, Selasa (24/8).

Meski belum ditanami, kata dia, pengolahan lahan pada musim kemarau ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Di antaranya, agar gulma yang tumbuh pada musim sebelumnya bisa dibasmi dengan tuntas. Selain itu, juga sebagai langkah persiapan untuk musim tanam selanjutnya.

Sehingga, saat awal musim penghujan petani setempat bisa langsung menanam jagung. "Persiapan musim tanam mendatang," tambahnya.

Ia juga mengatakan, pertimbangan lain pengolahan lahan pada musim kering ini adalah agar petani tidak kesulitan mencari pekerja saat musim penghujan tiba. Sebab, pada saat awal penghujan, para pekerja dan pemilik traktor bakal banyak menerima permintaan dari petani dikampungnya. Sehingga, petani kesulitan mencari pekerja untuk mengolah lahan pada awal penghujan.

Senada, disampaikan Rokhim, petani lainnya. Menurut dia, sebagain dari puluhan hekatre (ha) lahan pertanian disekitar kampungnya juga mulai diolah pada musim kemarau. Hal itu dilakukan untuk mempercepat menanam benih pada musim penghujan.

"Ya, sengaja kita bajak tapi, tidak kita tanami pada saat ini," kata petani asal Desa Suwalan itu.

Dijelaskannya, dengan mengolah lahan pada musim kering ini, peluang petani untuk bisa menanam pada paska panen jagung pertama bisa lebih besar. Karena, pada saat itu dimungkinkan hujan masih kerap menguyur sehingga, benih jagung yang ditanam berpeluang besar bisa panen dengan hasil yang memuaskan.

"Kita kejar untuk kesonggo (paska panen pertama). Karena, biasannya masih sering turun hujan,"  jelasnya.

Diakuinya, lahan pertanian sepanjang pesisir pantura di kabupaten setempat tergolong sawah tadah hujan. Sehingga, lahan hanya bisa ditanami pada saat musim penghujan mendatang. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya