Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Penerapan Sistem Gage Di Kawasan Puncak Tekan Mobilitas Masyarakat

Benny Bastiandy
19/9/2021 20:20
Penerapan Sistem Gage Di Kawasan Puncak Tekan Mobilitas Masyarakat
Ilustrasi penerapan sistem ganjil genap kendaraan bermotor.(DOK MI)

PENERAPAN sistem ganjil-genap (gage) kendaraan di wilayah hukum Polres Cianjur, Jawa Barat, mampu menekan mobilitas masyarakat kisaran 20%-30%. Terutama mobilitas masyarakat dari luar daerah atau wisatawan yang hendak berlibur di kawasan-kawasan wisata pada akhir pekan.

Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Doni Hermawan mengatakan, sistem ganjil-genap kendaraan, terutama di wilayah Puncak yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor, diharapkan bisa menjadi solusi menjaga kondisi level 2 di Kabupaten Cianjur. Mantan Kapolres Tasikmalaya Kota itu menegaskan butuh pembatasan agar kondisi PPKM level 2 bisa terus terjaga.

"Ada penurunan mobilitas kendaraan sekitar 20% yang masuk ke Cianjur selama diberlakukan ganjil-genap," kata Doni saat menghadiri coffee morning Forkopimda Kabupaten Bogor dan Forkopimda Kabupaten Cianjur di salah satum hotel di kawasan Cisarua, Bogor, Sabtu (18/9).

Namun, lanjut Doni, butuh sinergitas menerapkan sistem ganjil-genap agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan. Ia mencontohkan tamu hotel dari Jabodetabek yang melakukan booking kamar secara online.

"Mestinya, saat booking hotel itu, pihak manajemen hotel memberitahukan tentang sistem ganjil-genap ini. Jangan sampai saat jadwal ke hotel yang ada di Cianjur, nomor kendaraan mereka tidak sesuai dengan tanggal yang diterapkan pada ganjil-genap. Ini jelas akan merugikan pihak wisatawan. Mereka tidak akan bisa masuk," sebutnya.

Karena itu, lanjut Doni, sistem ganjil-genap perlu kerja sama semua pihak. Selain untuk membatasi pergerakan dan mengurai kemacetan di kawasan Puncak, sistem ganjil-genap diharapkan bisa lebih menekan angka penyebaran covid-19. "Kalau tidak dibatasi dikhawatirkan muncul lagi ledakan kasus," jelasnya.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku sepakat penerapan ganjil-genap bisa dilaksanakan seterusnya. Apalagi bagi warga Kabupaten Cianjur ada pengecualian dengan catatan memperlihatkan identitas kependudukan.

"Pada prinsipnya kami mendukung dan setuju pemberlakuan sistem ganjil-genap ini," terang Herman.

Dengan sistem tersebut, kata Herman, maka diharapkan bisa kembali meningkatkan roda perekonomian di wilayahnya. Sebab, para wisatawan dari kawasan Jabodetabek tidak akan lagi terjebak kemacetan di jalur Puncak.

"Dengan sistem ini juga diharapkan bisa menekan mobilitas sehingga mengurangi risiko penularan covid-19," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya