Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kota Sukabumi Mulai Pulih, Kembali ke Zona Oranye

Benny Bastiandy
30/7/2021 19:05
Kota Sukabumi Mulai Pulih, Kembali ke Zona Oranye
Ilustrasi(DOK MI)

PEMBERLAKUAN pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Sukabumi, Jawa Barat, menunjukkan progres positif. Saat ini penyebaran covid-19 di Kota Mochi tersebut berada pada risiko sedang atau oranye yang sebelumnya berada pada zona merah atau risiko tinggi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Lulis Delawati, mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan Kota Sukabumi kembali ke zona oranye. Di antaranya, penurunan angka rata-rata kasus konfirmasi positif covid-19 serta meningkatnya angka kesembuhan.

"Data peta zona risiko yang dikeluarkan Bersatu Lawan Covid-19 periode 19-25 Juli 2021, saat ini Kota Sukabumi berada pada zona oranye atau risiko sedang," kata Lulis, Jumat (30/7).

Selain angka kasus baru konfirmasi covid-19 dan angka kesembuhan yang meningkat, kata Lulis, keluarnya Kota Sukabumi dari zona merah juga dipengaruhi angka kematian yang turun. Termasuk keterisian tempat tidur (bed occupany rate) yang juga ikut turun. "Ini tak terlepas juga gencarnya penerapan protokol kesehatan serta vaksinasi kepada berbagai kalangan," pungkas Lulis.

Hingga Jumat (30/7), angka konfirmasi positif covid-19 di Kota Sukabumi sebanyak 5.813 kasus atau terjadi penambahan sebanyak 67 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.718 orang atau 81,2% dinyatakan sembuh. Sisanya, sebanyak 907 orang masih menjalani isolasi dan 188 orang atau 3,2% meninggal dunia.

"Ingat, jangan euforia dengan kondisi sekarang (zona oranye). Covid-19 masih ada dan kita harus waspada," timpal Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Masyarakat, jelasnya, harus tetap menerapkan protokol secara ketat. Utamanya menerapkan 5M berupa memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai lengah," pungkas Fahmi. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya