Cakupan Masih Rendah, UMP Ikut Gelar Vaksinasi Massal 5 Ribu Dosis

Lilik Darmawan
27/7/2021 12:12
Cakupan Masih Rendah, UMP Ikut Gelar Vaksinasi Massal 5 Ribu Dosis
Ilustrasi vaksinasi covid-19(ANTARA FOTO)

CAKUPAN vaksinasi di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), masih di bawah 10%. Oleh karena itu, sebagai kampus kemanusiaan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ikut menggelar vaksinasi massal untuk umum dan lintas agama. Ada 5 ribu dosis vaksin yang disiapkan dan dilaksanakan pada 23-26 Agustus 2021.

Rektor UMP Jebul Suroso mendapatkan informasi jika cakupan vaksinasi di Banyumas masih belum terlalu tinggi, sehingga harus ditingkatkan.

"Dengan kondisi ini, UMP kemudian berdiskusi dan berkomunikasi dengan Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) hingga akhirnya mendapatkan alokasi vaksin 5 ribu dosis dari Kementerian Kesehatan," kata Jebul Suroso, Senin (26/7) sore.

Jebul menjelaskan sekarang kuota yang disediakan telah habis. Karena tingginya animo masyarakat Banyumas terhadap program vaksinasi maka tidak sampai 10 jam sudah tepenuhi.

"Kami telah buat formulir dan pendaftarannya dilaksanakan secara daring. Karena vaksinasi pada akhir Agustus itu tidak hanya diperuntukkan bagi warga UMP maupun Muhammadiyah. Namun juga organisasi Islam lainnya, termasuk warga non-Islam. Oleh karena menggunakan sistem, jadi tidak ada diskriminasi," ungkapnya.

Baca juga: Animo Masyarakat Tinggi, Banyumas Minta Tambahan Vaksin Covid-19

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan Banyumas masih membutuhkan banyak sekali vaksin. Saat sekarang, animo masyarakat juga sangat tinggi.

"Data di Banyumas, dari target sekitar 1,3 juta jiwa, yang mendapatkan suntikan dosis pertama baru 167.652 orang, sedangkan yang sudah mendapatkan dosis kedua sekitar 112 ribu orang," ucap Sadewo.

Menurutnya, dengan adanya tambahan vaksinasi yang akan digelar oleh UMP, Pemkab Banyumas sangat berterima kasih.

"Sebab, ini adalah upaya bersama-sama untuk terus melakukan penanggulangan covid-19," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya