Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencanangkan program pembangunan 1.000 kilometer infrastruktur jalan beton. Program tersebut ternyata jadi stimulan bagi kalangan masyarakat ikut terlibat langsung mendukung pembangunannya.
Seperti dilakukan PT Padi Beton yang merespons positif pencanangan pembangunan 1.000 kilometer jalan beton tersebut. Perusahaan yang berada di bawah Padi Merah Grup ini membangun jalan beton sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bagi warga Desa Bojonglarang di Kecamatan Cijati.
"Kami sengaja memilih lokasi di selatan Cianjur karena selama ini kondisi infrastruktur jalan di wilayah ini masih memprihatinkan," kata Direktur PT Padi Beton, Isfhan Taufik Munggaran, Kamis (10/6).
Baca Juga: Pemkab Cianjur Masih Karantina Kampung Ganitri
Menurut penghitungan, pembangunan jalan beton di desa tersebut membutuhkan sebanyak 36 kubik cor beton dengan mutu Fc 30 MPa. Saat ini pembangunan jalan beton masih berlanjut.
"Proses pembangunan sedang berjalan. Bantuan cor beton yang sudah kami kirim baru sebanyak 18 kubik," tuturnya.
Isfhan memilih memberikan CSR perusahaan dalam bentuk pembangunan jalan beton. Pasalnya, dengan kondisi infrastruktur yang mantap, maka akan berdampak luas mendongrak berbagai sektor, seperti perekonomian, pendidikan, dan kesehatan.
"Bantuan ini juga untuk mendukung program pembangunan 1.000 kilometer jalan beton di Kabupaten Cianjur. Semoga bermanfaat bagi warga Desa Bojonglarang," jelasnya.
Tahun lalu, PT Padi Beton juga menyalurkan dana pertanggungjawaban sosial perusahaan dalam bentuk hibah lahan untuk pemakaman warga yang meninggal dunia akibat terpapar covid-19. Luasannya sekitar 250 meter berlokasi di Desa Cibinonghilir, Kecamatan Cilaku.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur, Eri Rihandiar, mengatakan penanganan jalan di wilayah selatan Cianjur jadi perhatian Dinas PUPR. Pasalnya, kontur dan karakteristik tanah di wilayah selatan Cianjur notabene relatif cukup labil.
"Belum lagi eksisting jalannya sudah cukup rusak. Jadi kita rencanakan di selatan akan menggunakan beton. Sedangkan di wilayah utara yang notabene kontur tanahnya cukup stabil, kita akan menggunakan aspal (hotmix)," kata Eri.
Di Kabupaten Cianjur, ruas jalan yang menjadi kewenangan Dinas PUPR sepanjang lebih kurang 1.300 kilometer. Hingga saat ini tingkat kemantapan jalan sudah mencapai 63,3% atau 822,9 kilometer. Sisanya 36% atau sekitar 477,1 kilometer masih perlu perbaikan.
"Kami targetkan sesuai RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah), akhir 2021 ini tingkat kemantapan jalan mencapai 65%," pungkas Eri. (BB/OL-10)
Jambore Koperasi dan UMKM Expo BMC 2025 merupakan wujud komitmen pemerintah daerah mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan koperasi serta UMKM.
Jenis BPTHB-nya meliputi pembayaran pokok pajak jual beli, tukar menukar, hibah, hibah wasiat, waris, dan hadiah.
IGO merupakan olimpiade internasional tahunan yang mewadahi karya ilmiah siswa di berbagai bidang seperti environment, engineering, energy, robotics, science, dan art.
Tahun ini luas tanam padi sawah ditargetkan sebesar 131 ribu hektare. Sementara realisasinya sudah mencapai 79.167 hektare.
Penggeledahan berlangsung tertutup. Setelah beberapa jam menggeledah, petugas membawa berbagai dokumen.
Kabupaten Cianjur diharapkan juga bisa memiliki wartawan yang memiliki kompetensi khusus pada bidang olahraga.
Kondisi akses jalan yang terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berangsur mulai tertangani. Hanya, masih terdapat beberapa kecamatan yang aksesnya butuh penanganan ekstra.
Warga Desa Alue Bata dan Desa Kuala Tadu, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh kini dapat menikmati akses jalan yang lebih baik
Warga Desa Woloede di di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, masih merindukan jalan aspal hingga kini.
Mitigasi yang dilakukan untuk penanggulangan banjir mulai dari normalisasi saluran terhadap endapan lumpur, membersihkan saluran dari sungai, normalisasi embung, dan peninggian jalan.
Menurut dia, Gang Rahayu bukan akses jalam umum melainkan bagian dari lahan milik Maritje dan Irawati yang selama ini ditempati tanpa izin.
Akibat tindakan sepihak itu, warga sekitar tak bisa melintas. Para pelajaran ibu rumah tangga yang biasa berangkat sekolah maupun ke pasar, kini terpaksa harus memutar sekitar 200 meter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved