KASUS covid-19 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah masih fluktuatif, wisata di Kepulauan Karimunjawa tetap akan dibuka pada pada liburan lebaran mendatang, bahkan trip penyeberangan dapat ditambah.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (27/4) penyebrangan rute Jepara-Karimunjawa, Kabupaten Jepara masih terlihat sepi, pelayaran baik menggunakan kapal cepat maupun kapal verry dari Pelabuhan Kartini Jepara berlangsung setiap hari dengan penumpang dan barang berkisar 50 persen dari kapasitas.
Demikian juga arus wisatawan menuju ke kepulauan tersebut, juga masih lenggang sejak dibuka kembali beberapa bulan lalu, kasus covid-19 yang masih cukup tinggi di Jepara cukup mempengaruhi jumlah wisatawan berkunjung meskipun khusus untuk Karimunjawa selama pandemi hanya terjadi satu kali kasus muncul dan selebihnya nihil.
Data terakhir dari Dinas Kesehatan Jepara, warga terkonfirmasi covid-19 masih mencapai 254 orang yakni 229 orang isolasi mandiri dan 25 orang dirawat di beberapa rumah sakit, turun dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 267 orang.
Ditengah kondisi masih pandemi kasus covid-19 di Jepara masih fluktuatif dan adanya larangan mudik, wisata di Kepulauan Karimunjawa tetap akan dibuka selama masa liburan lebaran mendatang, namun Pemkab Jepara tetap akan menerapkan prokes ketat dengan membatasi jumlah pengunjung ke kepulauan tersebut.
Bupati Jepara Dian Kristiandi menyatakan meskipun seluruh obyek wisata di daerah ini tutup selama pandemi covid-19 ini, namun khusus Kepulauan Karimunjawa tetap akan buka selama liburan lebaran mendatang, sehingga wisatawan dapat memulai pemesanan tiket karena ada pembatasan jumlah yang dapat masuk.
Pembatasan jumlah wisatawan setiap hari ke Karimunjawa, lanjut Dian Kristiandi, untuk menerapkan protokol kesehatan di wilayah itu. Langkah ini ditempuh sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penyebaran covid-19. "Tetap kami buka terapi pelaksanaannya dengan prokes ketat," tambahnya.
Kepulauan Karimunjawa selama pandemi zero kasus covid-19, ungkap Dian, sehingga hal ini membuka peluang tetap akan melayani kunjungan wisatawan, sehingga kondisi ini tetap harus dipertahankan, termasuk ketika kepulauan itu dibuka untuk wisata. (OL-13)
Baca Juga: Petani Lembang Gigit Jari saat Panen Cabai dan Tomat Harga Merosot