Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PELAKSANA tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, kembali melepas ekspor salah satu komoditas di Sulsel. Rabu (14/4) dia meluncurkan program Indonesia Satu Ekspor, sekaligus melepas ekspor ikan di Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Hasanuddin Makassar.
Untuk ekspor periode tanggal 12-17 April 2021 ini sebanyak 20 jenis komoditi ikan yang diekspor atau sebanyak 71.555 ekor ikan, dengan volume pengiriman sebesar 2.075,8 ton dan nilai ekspor sebesar Rp97 miliar atau senilai USD 6,9 juta.
Andi Sudirman pun mengapresiasi ekspor ikan ke berbagai negara itu. Setelah dua hari lalu, dia juga melepas ekspor rempah dan pupuk bat guano di Pelabuhan Petikemas Makassar sebanyak 1.488 ton dengan Nilai US$ 3,44 juta atau setara dengan Rp49,9 miliar.
"Kami sampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk Balai Besar Karantina perikanan yang telah melakukan kegiatan ini, karena nilainya luar biasa ya, Rp97 miliar untuk kegiatan hari ini, dan ini tentu melibatkan perusahaan-perusahaan lokal dibidang perikanan," seru Andi Sudirman.
Dia juga mengaku, jika Pemerintah Provinsi Sulsel, akan terus mendukung upaya ekspor komoditi ikan, terutama dalam meningkatkan produksi ekspor dari sejumlah daerah di Sulsel.
Salah satu bentuk dukungan pemerintah, kata Andi Sudirman, yakni dengan upaya membangun komunikasi dengan Kementerian Perhubungan, PT Angkasa Pura, dan pihak terkait lainnya, agar menghadirkan penerbangan langsung dari Makassar ke berbagai negara tujuan ekspor.
"Inilah nanti yang kita tindaklanjuti supaya teman-teman eksportir leluasa, banyak pilihan untuk mengirim kemana-mana. Kita perlu meningkatkan kapasitas pengangkutan, dan kita tahu Arab Saudi, Hongkong, Cina, Malaysia, suka dengan seafood," lanjut Andi Sudirman.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Hasanuddin Makassar, Sitti Chadidjah menjelaskan, Sulsel adalah salah satu provinsi dengan produksi perikanan yang sangat besar. Bahkan Sulsel juga jadi hub komoditi ekspor perikanan untuk wilayah Indonesia timur.
"Meski ditengah pandemi covid-19 ini, angka ekspor ikan ini menunjukkan potensi yang sangat besar di Sulawesi Selatan. Program Indonesia Satu Ekspor yang dicanangkan hari ini memicu pertumbuhan ekonomi yang besar, khususnya di Sulawesi Selatan," jelas Chadidjah.
Dia menambahkan, tingginya produksi ekspor perikanan juga terlihat dari data ekspor komoditi perikanan tahun 2020 lalu. "Volume ekspor sebesar 158.050 ton, dengan nilai ekonomi sebesar Rp5,47 triliun, dengan berbagai jenis komoditi perikanan yang diekspor. Terutama rumput laut, udang, tuna, gurita, dan beberapa komoditi lainnya," tutup Chadidjah. (OL-13)
Baca Juga: Pandemi Covid Nilai Ekspor Ikan dan Produk Ikan Jawa Timur Naik
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, upaya pembangunan dan pelestarian alam bisa dijalankan dengan bersamaan dan bertanggung jawab.
Tanaman air invasif Lukut, meskipun bukan asli dari danau-danau ultra-oligotrofik di Sulawesi, telah menyebar dengan cepat dan berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.
Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Juni 2025 dan tertuang dalam surat resmi Sekretaris Daerah Sulsel, Jufri Rahman, yang ditujukan kepada seluruh kepala perangkat daerah.
USTAZ Yahya Waloni wafat hari ini, Jumat (6/6), pada saat menjadi khatib di Masjid Darul Falah Blok M, Minasa Upa, Makassar Sulawesi Selatan.
Bea Cukai kolaborasi dengan Polda Sulsel dan Kejaksaan Tinggi Kalbar guna memperkuat sinergi penegakan hukum, pemberantasan penyelundupan, dan menciptakan iklim bisnis.
Para pengunjuk rasa pun berorasi secara bergantian di atas truk tronton yang dijadikan sebagai panggung orasi.
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Selama ini, para petani yang ingin beternak ikan terpaksa harus membeli benih ikan dari luar daerah seharga Rp1.000 per ekor.
Sebuah fenomena terjadi di Waduk Jatiluhur, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Lebih dari 100 ton ikan mengalami mati massal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved