Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Harga Beras Anjlok di Sejumlah Daerah Bekas Banjir Jateng

Akhmad Safuan
22/3/2021 09:33
Harga Beras Anjlok di Sejumlah Daerah Bekas Banjir Jateng
Pekerja beristirahat sambil membaca koran di atas tumpukan karung berisi beras, di pusat perdagangan beras Pasar Dargo Semarang.( FOTO ANTARA/R Rekotomo)

HARGA beras menurun seiring anjloknya harga gabah petani terutama di daerah bekas banjir seperti Pekalongan, Demak, Kudus dan Pati, Jawa Tengah. Anjloknya harga gabah di tingkat petani menjadi salah satu alasan stok beras melimpah.

"Biasanya dalam sepekan saya bisa kirim ke berbagai daerah hingga 20 ton, tetapi sekarang permintaan kecil paling 10 ton," kata Marfuah, distributor beras di Beringin, Kabupaten
Semarang, Minggu (21/3).

Hal serupa juga diungkapkan Sholeh,60, distributor beras di Demak. Meskipun harga beras menurun, tetapi stok tersedia cukup besar karena melimpahnya panen petani musim ini. Bahkan di dalam gudangnya masih tersefia capai 100 ton yang biasanya habis dalam sepekan.

Penurunan harga beras itu, juga terjadi di Ambarawa. Harga beras sekitar Rp8.500-Rp9.000 per kg dari sebelumnya Rp9.000-Rp11.000 per kg. Di Kota Semarang, harga beras juga turun termasuk kualutas berasnya akibat banjir. 

baca juga: Pemerintah Perlu Evaluasi Kebijakan Harga Beras

"Banyak beras yang kualitasnya rendah, selain lebih kusam juga banyak patah sehingga harga turun, tapi penjualan juga menurun mungkin karena musim panen," ujar Suarsih,47, pedagang di Pasar Johar Semarang.

Rata-rata pedagang beras tidak membeli dalam partai besar dari daerah-daerah yang baru saja dilanda banjir karena selain stok masih banyak dan khawatir beras cepat rusak. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya