Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemprov Jabar Izinkan KBM Tatap Muka pada Tahun Ajaran Baru 2021

Benny Bastiandy
18/3/2021 17:20
Pemprov Jabar Izinkan KBM Tatap Muka pada Tahun Ajaran Baru 2021
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruznahul Ulum (pegang mik)(Antara)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat mengizinkan sekolah melaksanakan kegiatan belajar tatap muka mulai tahun ajaran baru. Kebijakan itu menyusul kondisi penyebaran covid-19 di hampir semua kota dan kabupaten mulai melandai.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menegaskan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro cukup berprogres positif menekan angka kasus aktif baru covid-19. Di setiap kecamatan di hampir semua kota dan kabupaten di Jawa Barat sudah berangsur turun risiko penyebarannya.

"Kami berikan izin kepada para kepala sekolah melaksanakan tatap muka nanti di awal tahun ajaran baru," terang Uu seusai menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional tingkat Jawa Barat di Pendopo Cianjur, Rabu (17/3).

Uu menuturkan situasi dan kondisi penyebaran covid-19 di Jawa Barat akhir-akhir terpantau mulai mereda. Termasuk juga di Kabupaten Cianjur yang sudah tidak ada lagi kecamatan berstatus zona merah.

"Ini juga tentu berkat kepiawaian pimpinan daerah. Makanya, saya selalu Wakil Gubernur Jawa Barat, bangga dengan strategis yang dilakukan Bupati Cianjur dan jajaran Forkopimda," ucapnya.

Kebijakan Pemprov Jabar yang akan mengizinkan belajar tatap muka sinergis dengan kebijakan pemerintah pusat yang juga mengizinkannya. Tapi dengan catatan, di daerah yang melaksanakan belajar tatap muka tidak terdapat zona merah.

"Sekarang di Jawa Barat sudah tidak ada lagi zona merah. Awalnya ada Bekasi, tapi kemarin pak Wali Kota menyampaikan tidak lagi ada zona merah, kecuali oranye. Jadi akan melaksanakan tatap muka," ujarnya.

Uu mengingatkan semua sekolah agar tetap memerhatikan dan menerapkan anjuran pemerintah. Selain penyediaan fasilitas pendukung protokol kesehatan, vaksinasi bagi para guru juga jadi syarat mutlak sekolah bisa menggelar belajar tatap muka.

"Ada dampak lain dilaksanakannya belajar daring. Terjadi indikasi adiksi kalangan anak-anak kecanduan gadget (gawai)," tutur Uu.

Mekanisme belajar tatap muka secara teknis diserahkan kembali ke masing-masing daerah dan sekolah. Peran kepala daerah juga sangat penting mengatur mekanismenya.

"Yang jelas kami sudah mendapat isyarat dari pemerintah pusat untuk mengizinkan sekolah tatap muka. Ini berlaku untuk semua tingkatan sekolah," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Asap Digital Diaktifkan Lagi untuk Antisipasi Karhutla di Jambi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya