Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
CUACA berangsur membaik. Hujan yang turun sejak pagi hari perlahan mulai berhenti. Rombongan kecil keluarga Suku Dayak dari Desa Alat, Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang sempat berteduh di sebuah pondok (pehumaan) ladang kembali melanjutkan perjalanan.
Setelah berjalan lebih dari setengah jam memasuki kawasan hutan Pegunungan Meratus, rombongan keluarga ini berhenti di dekat sebuah pohon berukuran besar. Rupanya mereka telah menemukan apa yang mereka cari yaitu sarang lebah hutan. Sementara anggota rombongan lain membersihkan belukar di sekitar akar pohon,
Darsani terlihat komat kamit merapal bacaan mantra sembari sesekali melihat ke atas dahan pohon setinggi belasan meter tempat lebah bersarang. Usai membaca mantra Darsani meniupkan ke tanah, kemudian mengambil segenggam tanah dan ditempelkan ke pohon tempat lebah bersarang.
"Mantra ini kami sebut mengambil hakikat ke bumi. Bacaan mantra atau doa-doa khusus ini untuk perlindungan agar lebah tidak menyengat saat kita memanen madu. Lebah tidak akan bergerak jika bumi tidak bergerak," ujarnya.
Kegiatan panen (memuai) madu kali ini Darsani membawa serta anak laki-laki nya yang mulai beranjak dewasa, Sahrani, 21. Bagi masyarakat suku dayak meratus, seorang laki-laki dewasa harus memiliki banyak kebisaan selain berburu dan berladang termasuk memanen madu.
Ini merupakan pengalaman sekaligus pelajaran pertama bagi Sahrani memanen madu. Usai mempersiapkan peralatan panen, seperti lantak (ember) dan akar carikan (tanaman menjalar yang kulitnya dijadikan tali), Sahrani pun bergegas memanjat pohon. Sebelumnya mereka terlebih dahulu membuat api unggun menggunakan ranting pohon dan haduk sejenis serabut pohon enau untuk mengusir lebah dari sarangnya.
Madu hutan terus berkurang
Tak banyak madu dari lebah hutan yang bisa dipanen keluarga Darsani kali ini. Cuaca buruk dan rusaknya hutan menjadi penyebab semakin berkurangnya hasil panen madu hutan. Pohon-pohon hutan Meratus tidak berbunga sehingga tak ada nektar yang bisa dihisap lebah untuk dijadikan madu.
Biasanya panen madu ini dilakukan pada penghujung tahun bulan Oktober-Nopember seiring dengan mulai berbunganya pohon-pohon hutan dan dilanjutkan dengan datangnya musim buah-buahan lokal dari hutan meratus. Namun dalam beberapa tahun terakhir musim panen madu menjadi tak menentu.
"Lebah umumnya membuat sarang di dahan pohon damar, mangaris, loa gunung, durian bahkan jengkol. Dulu dalam satu pohon beberapa sarang madu dan hasil madunya tiap sarang bisa mencapai 10-15 liter. Sekarang ini madu sulit dicari dan hasilnya pun sedikit," ujar Sahran.
baca juga: Brebes Punya Gudang Bawang Merah Agar Bawang Tidak Cepat Busuk
"Tahun ini buah-buahan lokal tidak banyak berbuah karena kondisi cuaca buruk. Ini juga berpengaruh pada produksi madu alam," ungkap Irvan, Kepala Seksi Pemasaran dan Pengolahan Hasil Hutan dan PNBP Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan.
Mencari madu hutan menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat yang bermukim di Pegunungan Meratus, selain mata pencaharian utama mereka berladang dan berkebun. Beragam komoditas hasil hutan dari Pegunungan Meratus berupa pisang, karet, kemiri, kayu manis, durian dan buah-buahan lokal lainnya. Anomali iklam serta kerusakan lingkungan seolah membuat rasa madu yang tak lagi berasa legit. (OL-3)
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada penerapan kehutanan multiusaha kehutanan dan penetapan hutan adat.
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan pentingnya pelestarian hutan berbasis kearifan budaya. Hal itu disampaikan saat berkunjung ke Samsara Living Museum Bali, Karangasem
Mahasiswa mengajarkan praktik membuat pupuk oraganik dan membudidayakan bakteri untuk fermentasi pupuk limbah rumah tangga.
Sepanjang 2021-2022 telah terjadi 301 kasus perampasan area adat. Pada Januari-September 2023 terjadi 12 kasus kriminalisasi warga adat.
USK pun menjadi perguruan tinggi negeri pertama yang melakukan program ini. Mahasiswa yang ikut kegiatan belajar ini berasal dari berbagai fakultas di USK.
Program ini merupakan inovasi baru dan perdana terkait Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Wilayah ekskavasi Breunig bersama Dunne di Nok kini dianggap sebagai situs perburuan madu tertua yang pernah ditemukan.
Mantan pemain Manchester United dan Real Madrid itu kini mencoba proyek non-ambisius dengan membiakkan lebah sembari menjual madu organik.
Dalam kondisi pandemi covid-19, bagaimana cara agar usaha kaum hawa tetap bertahan?
Dengan beredarnya madu palsu, maka banyak masyarakat Badut yang dirugikan dari hal tersebut. Hal itu karena sebagian besar masyarakat Baduy bergantung ekonomi dari penjualan madu
Tiga pelaku ditangkap dari dua lokasi berbeda. Dalam sehari, pelaku dapat memproduksi 1 ton pangan olahan jenis madu. Kemudian menjual madu palsu itu seharga Rp22.000 per liter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved