Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ini Tips agar Pengusaha Perempuan Survive di Era New Normal

Suryani Wandari Putri Pertiwi
26/11/2020 14:25
Ini Tips agar Pengusaha Perempuan Survive di Era New Normal
Seorang perempuan menyaring madu hutan Sumbawa di UMKM Madu Lestari Sumbawa di Desa Semongkat, NTB. Madu ini juga diekspor ke luar negeri.(Antara)

PARTISIPASI perempuan dalam usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sangat penting dalam meningkatkan sumber pendapatan, taraf hidup, kesejahteraan keluarga serta masyarakat, hingga kemajuan daerah. Dalam kondisi pandemi covid-19, bagaimana cara agar kaum hawa tetap bertahan di masa new normal ini?

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih pun memberikan beberapa tips bagi perempuan pengusaha dalam menghadapi era tatanan hidup baru.

“Pertama, perempuan pengusaha harus bertahan dalam bisnisnya. Kedua, tidak beranggapan bahwa kondisi akan kembali seperti sedia kala, maksudnya agar kita harus tetap berjuang dengan cara kita sekarang untuk bertahan," kata Gati pada webinar yang bertajuk Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera dalam rangka menyambut Peringatan Hari Ibu (PHI) 2020, Rabu, (25/11).

Tips ketiga, lanjut Gati, perempuan harus memiliki kemampuan adaptasi bisnis dengan kondisi saat ini dengan cara terus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bisnisnya.

Lalu tips keempat, Gati menyarankan agar usaha yang dijalankan kaum hawa mengacu pada perubahan model bisnis perusahaan besar. Terkait strategis bisnis sebaiknya dilakukan optimalisasi produk atau layanan yang sudah ada, perluasan cakupan bisnis, serta pengembangan atau terobosan baru produk atau jasa.

Menurut Komisaris Independen PT Pemodalan Nasional Madani (PNM), Veronica Colondam, kesejahteraan keluarga akan lebih terlindungi ketika ibu terlibat dalam pendapatan keluarga dan turut dalam pengambilan keputusan dalam keluarga.

“Ketika ada masalah keuangan dalam keluarga, perempuan atau Ibu bisa langsung berupaya untuk mengurangi pengeluaran keluarga,

Dari penelitian yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebutkan bahwa perempuan bekerja biasanya akan menyisihkan 90% penghasilannya untuk keluarga.

"Hal ini juga akan berdampak besar pada pemenuhan kesehatan keluarga. Lebih jauh lagi, pengusaha mikro perempuan juga berpeluang untuk membuka jutaan lapangan pekerjaan di sektor informal,” ujar Veronica.

Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi menyebutkan, hingga saat ini sudah ada sekitar 7,5 juta perempuan pra sejahtera yang telah dan sedang mendapatkan pendampingan dari PT PNM dengan didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

"Selama pandemi Covid-19 sebagian besar perempuan pra sejahtera yang mendapatkan dampingan tersebut menjadi tulang punggung keluarga. Dengan adanya program dampingan tersebut, mereka bisa mengaktualisasikan kemampuan produktifnya, dan akhirnya mampu berkontribusi dalam menyejahterakan keluarga," kata Arief.

Di mata Menteri PPPA Bintang Puspayoga, perempuan yang mandiri secara ekonomi adalah pahlawan ekonomi bagi keluarganya, apalagi dalam masa-masa sulit ini. Selain ikut membantu menopang ekonomi, keluarga pun menjadi lebih harmonis, setara dan sejahtera. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya