Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Wagub Jabar Tinjau Penanganan Klaster Pesantren Kota Tasikmalaya

Adi Kristiadi
18/2/2021 14:10
Wagub Jabar Tinjau Penanganan Klaster Pesantren Kota Tasikmalaya
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum meninjau penanganan klaster Covid-19 di Pesantren Persis 67 Benda, Kota Tasikmalaya, Kamis (18/2).(MI/Adi Kristiadi)

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum  meninjau penanganan klaster penyebaran Covid-19 di Pesantren Persis 67 Benda, di Kampung Cigeureung, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Kamis (18/2). Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, terdapat ratusan santri beserta pengajar terkonfirmasi positif di pesantren tersebut.

"Munculnya klaster penyebaran Covid-19 di pesantren merupakan kejadian yang di luar kendali dan pesantren sendiri selama itu telah menerapkan 3M protokol kesehatan dengan maksimal tapi semua Allah yang menentukan," Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, Kamis (18/2).

Baca juga: Seluruh Kepala Sekolah di Kota Sorong Setuju Sekolah Tatap Muka

Uu mengatakan, dinas kesehatan selama ini sudah melakukan penanganan pengetesan, pelacakan dan pengobatan dilakukan dengan testing, tracing, treatment (3T). Sedangkan, dari pesantren juga sudah meliburkan proses belajar mengajar kepada ratusan santri tetapi santri yang positif sudah diisolasi sementara santri negatif dipulangkan secara bertahap.

"Lingkungan pesantren juga di lockdown, tidak ada keluar masuk secara bebas dan semua itu sudah dilaksanakan sempurna dari pesantren. Karena, pengetatan tersebut dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus korona agar tidak menyebar secara luas," ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, terdapat 383 orang di lingkungan pesantren terkonfirmasi positif Covid-19. Akan tetapi, total kasus tercatat 333 orang santri, 50 pengajar dan karyawan pesantren hingga dari mereka yang diisolasi berada di Hotel Crown 110 orang, 55 orang di RS Dewi Sartika, lima orang di RSUD dr Soekardjo, 175 orang berada di pesantren, satu orang di RSHS, satu orang Puskesmas Lakbok Ciamis, tiga orang telah pulang dan 32 orang isolasi mandiri.

Sementara itu, Pimpinan Pesantren Persis 67 Benda, Ustad Asep Abdul Hamid mengatakan, awal mulanya satu orang santri terpapar dari salah seorang pasien keluarga terkonfirmasi positif dan hilang indra penciuman. Namun, setelah diperiksa hasilnya positif Covid-19 tapi santri yang terpapar paling banyak bergejala orang tanpa gejala (OTG) dan sebagian lagi mengalami demam dan sesak nafas.

"Santri di Pesantren jumlahnya itu tercatat 900 orang dan yang diperiksa seluruhnya selama ada 832 orang atau 45 persen terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 385 orang hasil dari swab dan rapid antigen. Sedangkan, santri putra dan putri yang diisolasi di Hotel Crown itu ada 110 orang, RS Dewi Sartika 55 orang, RSUD dr Soekardjo lima orang, RSHS Bandung satu orang, Puskesmas Lakbok Ciamis satu orang, isolasi mandiri 15 orang dan di pesantren 195 orang," paparnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik