Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pemkab Cianjur Khawatirkan Fenomena Gunung Es Kasus Covid-19

Benny Bastiandy
18/2/2021 03:20
Pemkab Cianjur Khawatirkan Fenomena Gunung Es Kasus Covid-19
Ilustrasi(DOK MI)

PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terus melakukan upaya menekan penyebaran Covid-19. Dikhawatirkan, jumlah riil kasus positif Covid-19 berada di atas angka yang dimiliki Satgas Covid-19 Cianjur.

Hingga Rabu (17/2), jumlah konfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Cianjur mencapai 2.608 kasus. Dari jumlah itu, 2.046 orang sudah menjalani isolasi atau dinyatakan sembuh, 449 orang masih menjalani isolasi, dan 37 orang meninggal dunia. Sedangkan 76 orang diketahui merupakan warga dari luar Cianjur.

"Yang kami waspadai, jumlah kasus konfirmasi covid-19 ini ibarat fenomena gunung es. Di permukaan jumlahnya sedikit, tapi di dasar kemungkinan lebih banyak," ungkap Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisalm Rabu (17/2).

Karena itu, strategi penanganan dan pengendalian penyebaran covid-19 saat ini berfokus pada tingkat populasi terkecil. Artinya, peran desa, kelurahan, serta kecamatan diberikan porsi cukup besar sehingga penanganannya bakal lebih efektif. "Termasuk hingga ke tingkat RT dan RW, semua harus berperan," jelasnya.

Ia mengatakan saat ini yang terus dipantau itu aktivitas masyarakat umum. Kecenderungan masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan relatif masih tinggi.

"Penyebabnya bisa karena berbagai faktor. Misalnya mereka menanggap penyebaran covid-19 masih aman. Padahal sekarang jumlah konfirmasi sudah melebihi 2.500 kasus," kata Yusman.

Sejauh ini, kata Yusman, penambahan kasus baru konfirmasi covid-19 di Kabupaten Cianjur terindentifikasi dari beberapa klaster. Namun klaster keluarga masih jadi penyumbang terbesar penambahan kasus baru. "Iya betul, sejauh ini klaster keluarga jadi penyumbang kasus-kasus baru di Cianjur," terangnya.

Di sisi lain, Yusman mengatakan kedisiplinan aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Cianjur  dalam menerapkan protokol kesehatan. Satu diantara contohnya, saat libur panjang Tahun Baru Imlek yang bertepatan akhir pekan, para ASN memilih tidak bepergian ke luar kota.

"Pemerintah menginstruksikan agar ASN tidak ada pergi liburan saat libur panjang. Dari pemantauan, para ASN disiplin menjalankan instruksi tersebut. Untuk ASN, saya kira tingkat kedisiplinannya semakin ke sini terus meningkat," ucap Yusman. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya