Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Organisasi Islam Dukung Pembangunan UINSU di Tebing Tinggi

Apul Iskandar
16/2/2021 10:44
Organisasi Islam Dukung Pembangunan UINSU di Tebing Tinggi
Wali Kota Tebing Tinggi Umar Hasibuan  (tengah) menerima dukungan dari ICMI Muda, DMI dan Kahmi dalam pembangunan kampus UINSU.(MI/Apul Iskandar)

BERBAGAI elemen organisasi seperti Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda, Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiwa Islam (KAHMI) mendukung penuh pembangunan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) di Kota Tebing Tinggi Sumatra Utara. Sebagai wujud dukungannya terhadap pembangunan UINSU di Kota Tebing Tinggi ketiga organisasi ICMI, DMI serta KAHMI beraudiensi sekaligus menyerahkan dokumen pernyataan dukungan pembangunan UINSU kepada Wali Kota Tebing Tinggi.

Wali Kota Tebing Tinggi Umar Hasibuan  saat menerima audiensi dari ICMI, Kahmi dan DMI, Senin (15/1) mengatakan bahwa Kota Tebing Tinggi memiliki aset dan potensi untuk dimanfaatkan dalam pembangunan UINSU.

"Kita punya aset dan sayang kalau tidak kita manfaatkan. Kita butuh pendidikan tinggi kalau bisa negeri, maka kita mendatangi Universitas Sumatera Utara, sebagaimana pendidikan tinggi di Sumatra Utara. Silahkan pakai kampus kita, di Tebing Tinggi di luar Kampus Utama, Rektor dan Wakil Rektor menerima, mereka sambut dan mereka melakukan kajian. Tiga bulan sesudah kajian, mereka menyatakan tidak mampu membuka di Tebing Tinggi dengan alasan keterbatasan personal dan keterbatasan untuk operasional," terang Umar.

Kemudian Pemkot Tebing Tinggi mendatangi Kementerian Kesehatan agar dibuat Poltekker di Kota Tebing Tinggi, namun terbentur anggaran. Lalu Pemkot beralih ke Kemenag untuk berkoordinasi dengan Universitas Islam negeri. 

"Mereka menyatakan oke, tapi mereka minta membuat jadi satu sertifikatnya supaya kami bisa membangunnya. Maka kita buat letter of intent kepada Kemenag. Kita minta Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), supaya UIN yang dibuka di Tebing Tinggi bukan sekolagh agama karena sudah banyak. FKM oke dan kami sepakat," lanjut Umar.

Aset yang dimiliki Pemkot Tebing Tinggi senilai Rp15 miliar. Bila aset di atas Rp5 miliar harus disepakati dengan DPRD setempat.

"Dan sudah diekspos UIN ke DPRD, bukan satu fakultas tetapi dua fakultas, dan menjadi kampus V UIN. Kalau memungkinkan dikembangkan mereka akan mengembangkan Fakultas lain", tambahnya.

Menurut Umar Hasibuan kehadiran UINSU di Kota Tebing Tinggi sangat membantu dan menolong masyarakat ekonomi lemah untuk dapat kuliah melalui jalur undangan.

"Mengapa ini harus dihibahkan? karena tak mungkin dibangun UIN kalau tak dihibahkan tanahnya, tak boleh mereka membangun di atas tanah yang bukan milik mereka. Nilai pentingnya di sini, pertama Pendidikan Tinggi Negeri ada di Tebing Tinggi. Kedua bagi syarakat ekonomi lemah, bisa kuliah di itu. Dapat prioritas melalui jalur undangan. Yang bangun UIN adalah Pemerintah Pusat dan pengguna anggarannya UIN bukan Pemko Tebing Tinggi," kata Umar.

baca juga: Tebing Tinggi Akan Punya Perguruan Tinggi Negeri

"Oleh karena itu kalau saya serahkan sama swasta mungkin menjadi perhatian, ada komersil di situ. Tapi ini ini negara untuk negara. Nanti kalau sudah ada S1 mungkin S2 mereka buka di sini, itulah yang saya sampaikan. Kalau dibilang aset, Kota Tebing Tinggi APBD dari pusat 85 persen hanya 15 persen yang kita sanggup kelola tiap tahun. Hibah bukan untuk kepentingan swasta, bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok, untuk kepentingan pendidikan, itu yang saya sampaikan", terangnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya