Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Banjir Pantura, Ratusan Warga Pekalongan Mengungsi

Akhmad Safuan
08/2/2021 11:51
Banjir Pantura, Ratusan Warga Pekalongan Mengungsi
Warga Kota Pekalongan mengungsi di tempat aman karena rumah mereka terendam banjir pantura Jawa Tengah,(MI/Akhmad Safuan)

BANJIR melanda pantura Jawa Tengah hingga kini belum juga surut. Gelombang pengungsi terus meningkat. Seperti di Pekalongan, banjir merendam 22 kelurahan di sejumlah kecamatan. Banjir juga merendam ruas jalan utama dan permukiman penduduk. Sedikitnya 13.000 warga terdampak dan 960 orang mengungsi karena rumah mereka terendam banjir dengan ketinggian 0,3-1 meter. 

"Kita bersama tim dari Polres, Kodim, SAR, PMI dan relawan terus melakukan evakuasi dan mengirim bantuan logistik ke berbagai wilayah terlanda banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Saminta, Senin (8/2).

Ia menyebutkan hampir seribu warga saat ini mengungsi di 16 titik yakni SMKN 3 Kota Pekalongan (60 jiwa), Gedung Amanjiba, Klego (38 jiwa), Aula Kelurahan Pasirkratonkramat  (34 jiwa), Aula Kelurahan Degayu (72 jiwa), Musala Al Istiqomah, Pasirkratonkramat (42 jiwa), Aula Kecamatan Pekalongan Barat (139 jiwa), Masjid Al Karomah ada Tirto (251 jiwa), Masjid Al Fath, Tirto (40 jiwa), Masjid Al Assyaidah Perum BRD (65 jiwa) TPQ Al Hikmah, Tirto (36 jiwa), Masjid Al Ikhsan, Tirto (83 jiwa), SDN 4 Klego (10 jiwa), Musala Na Sabandiyah Kelurahan Pasirkratonkramat (20 jiwa), Musala Radhatul Hikmah, Kelurahan Pasirkratonkramat (12 jiwa), Musala Al Islakh (24 jiwa) dan Aula Kelurahan Tirto (34 jiwa). Ia memprediksi jumlah pengungsi akan bertambah karena banjir belum surut.

"Kami gunakan perahu karet untuk evakuasi dan pengiriman logistik dari dapur umum," imbuhnya.

baca juga: Wali Kota: Kapasitas Pompa Air di Semarang Harus Ditambah

Banjir juga melanda Kabupayen Kudus. Hingga kini ada 211 orang mengungsi di Aula Balai Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Menurut laporan petugas dari Pemerintah Desa Jati Wetan, daya tampung aula desa sebanyak 500 orang sehingga masih bisa menerima pengungsi.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo mengatakan banjir melanda daerah ini akibat meluapnya beberapa sungai. Untuk mencegah terjadinya penularan covid-19, di titik pengungsian disediakan ruang penyekat, tersedia tempat cuci tangan, MCK dan tenaga kesehatan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya