Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Keterisian Ruangan Isolasi Covid-19 di Riau Rata-rata 30%

Rudi Kurniawansyah
24/1/2021 07:52
Keterisian Ruangan Isolasi Covid-19 di Riau Rata-rata 30%
Ilustrasi ruang isolasi mandiri.(ANTARA)

Keterisian ruangan isolasi pasien Covid-19 yang disediakan pemerintah di Riau tergolong masih mencukupi atau rata-rata hanya 30%. Sehingga dari 48 rumah sakit rujukan dan sejumlah tempat yang telah disiapkan, kapasitas yang dibutuhkan masih tersedia.

"Sampai sejauh ini kapasitas isoman yang menggunakan tempat pemerintah yang sudah disiapkan, occupancy rata-rata 30% dan kapasitas yang tersedia masih mencukupi," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Sabtu (23/1).

Ia menjelaskan, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 memang cenderung terus bertambah. Hingga Jumat (22/1) malam terdapat penambahan 122 kasus terkonfirmasi Covid-19. Selain itu, terdapat penambahan 204 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan penambahan 1 pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.

"Sampai saat ini total terkonfirmasi 27.973 kasus dengan isolasi mandiri 903 orang, rawat di rumah sakit 529 orang, sembuh 25.884 orang, dan 657 meninggal dunia," jelas Mimi.

Baca Juga: Wah, Biaya Merawat Pasien Covid-19 Rp184 Juta untuk Satu Orang

Ia menambahkan, suspek yang isolasi mandiri berjumlah 3.081 orang, isolasi di rumah sakit berjumlah 71 orang. Kemudian selesai isolasi berjumlah 64.173 orang, meninggal berjumlah 179 orang. Sehingga total suspek berjumlah 67.504 orang.

"Spesimen diperiksa berjumlah 584 sampel dan jumlah orang diperiksa berjumlah 506 orang. Sampai hari ini, Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad telah memeriksa 211.756 spesimen," terangnya.

Ia mengungkapkan, kabar duka berupa penambahan 1 pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. Pasien itu yakni Ny. B, 60, yang merupakan warga Kabupaten Indragiri Hilir.

Menurut Mimi, meskipun PSBB sudah berakhir dan pemerintah menerapkan new normal atau adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman dengan tujuan mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi, masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan

"Pakai masker bila keluar rumah dan di tempat kerja. Selalu Menjaga jarak atau Physical Distancing. Sering mencuci tangan pakai sabun," jelasnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan. "Walaupun tidak sakit, belum tentu orang yang kita temui itu negatif Covid-19 dan tidak menyebarkan virusnya. Maka pilihan yang terbaik adalah tetap di rumah dan hindari keramaian," pungkasnya. (RK/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya