Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Longsor Isolir Sepuluh Desa di Ende

Gabriel Langga
24/1/2021 00:25
Longsor Isolir Sepuluh Desa di Ende
Longsor memutus akses jalan bagi 10 desa di Kabupaten Ende, NTT.(MI/Gabriel Langga)

AKIBAT longsor yang terjadi di Desa Ranggase, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, memutus transportasi di sepuluh desa di daerah tersebut. Meski sudah hampir sepekan terjadi, belum ada upaya pemerintah setempat untuk memperbaiki jalan yang longsor sehingga sepuluh desa yang ada di Kecamatan Wolowaru itu terisolir.

Putusnya jalur transportasi menyebabkan masyarakat yang bermukim di sepuluh desa tersebut mengalami kesulitan, mengingat ruas jalan yang terputus adalah satu-satunya akses yang bisa dilalui masyarakat setempat untuk menjual hasil pertanian mereka ke ibu kota kecamatan maupun ke ibu kota kabupaten.

Berdasarkan pantauan mediaindonesia.com, Sabtu (23/1), hujan lebat yang terjadi Senin (18/1) itu terjadi longsoran batu yang terjadi di jalan penghubung sepuluh desa tepatnya di Desa Ranggase. Longsoran itu menutup seluruh badan jalan. Akibatnya warga sekitarnya harus memasang sebilah papan agar warga dan kendaraan roda dua bisa melewatinya.

Tidak mudah melewati sebilah papan tersebut karena resiko cukup tinggi bahkan nyawa harus menjadi taruhannya karena langsung bersisian dengan tembok batu dan jurang. Dengan kondisi begitu, maka dipastikan sepuluh desa terancam terisolir jika tidak segera ditangani oleh pemerintah setempat.

Yakobus Nau yang merupakan warga setempat mengaku, sudah lima hari jalan ini belum diperbaiki yang rusak akibat longsor. Jalan yang rusak ini merupakan akses utama menghubungkan sepuluh desa yang ada di dua kecamatan yakni Kecamatan Wolowaru dan Wolowija.

"Hujan besar beberapa hari lalu membuat longsor akibatnya jalan penghubung ini rusak. Sudah lima hari jalan ini belum diperbaiki," ujar Yakobus Nau.

Untuk warga bisa melintas kata dia, ada warga yang pasang papan agar bisa melintas dengan kendaraan roda dua. "Jadi kalau ada warga yang bawah kendaraan roda dua, pasti minta bantuan warga di sekitar agar bisa melintas karena di bawah itu jurang. Ada yang kasihan, pasti kasih mereka uang karena sudah membantu bisa melintas," tandas dia.

Ia mengaku jalan yang rusak itu hanya bisa di lintas kendaraan roda dua. Sementara untuk kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Yakobus berharap jalan tersebut segera diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Ende segera diperbaiki sehingga tidak ada korban jiwa.

"Sampai saat ini belum ada jalan alternatif sehingga jalan yang rusak itu merupakan jalur utama yang menghubungkan desa lainnya. Kalau tidak segera diperbaiki, pasti nyawa menjadi taruhan yang berani melintas karena di bawah jurang semua. Kita harap Pemkab Ende segera perbaiki jalan itu," pungkas Yakobus. (OL-13)

Baca Juga: RSUD Depok Tak Bisa Lagi Tampung Pasien Covid-19



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya