SEBANYAK 872 gardu distribusi listrik di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat mengalami kerusakan akibat gempa dengan magnitudo 6,2 skala richter (SR), akibatnya aliran listrik di sana pun padam.
Atas kondisi ini, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid, menyatakan petugas di san sudah siap siaga di lapangan dan sudah ada 463 gardu distribusi listrik berhasil dinormalkan.
PLN juga sedang mengirimkan personil tambahan yang berasal dari Pinrang, Parepare, Palopo dan Palu untuk membantu upaya pemulihan di sana. Tidak hanya personil, perlengkapan dan material seperti genset kapasitas kecil, lampu emergensi, mobil layanan teknik, turut dikerahkan ke daerah-daerah terdampak gempa.
"Kami terus berupaya agar listrik dapat segera menyala. Tim saat ini sedang berupaya di lapangan untuk melakukan pemulihan, ditambah dari beberapa daerah juga akan bergabung membantu pemulihan. Mohon doanya agar semua lancar," ungkap Awaluddin, Jumat (15/1).
Dia menambakan, saat ini, fasilitas layanan publik seperti rumah sakit, tempat penampungan pengungsi, instalasi air bersih menjadi prioritas utama pemulihan kelistrikan.
"Listrik untuk fasilitas umum yang digunakan untuk penanganan gempa bumi ini tentu akan menjadi prioritas utama, termasuk gedung pemerintahan," lanjut Awaluddin.
Untuk membantu korban terdampak gempa, PLN juga membuka tiga posko dapur umum di Majene dan mamuju, yaitu di Rumah BUMN Majene, Kantor Pelayanan PLN Onang Majene, dan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Mamuju. (OL-13)
Baca Juga: Gempa Majene: 8 Meninggal,637 Lukadan 15 Ribu Diungsikan