BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat menyebutkan, perkembangan kondisi pascagempa dengan magnitudo 6,2 di sana, mengakibatkan delapan warga meninggal dunia dan 637 orang mengalami luka-luka, dan 15 ribu orang diungsikan.
Kabid Kedaruratan BPBD Majene Sirajuddin mengaku, hingga saat ini BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa.
"Hingga saat ini kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju," ungkap Sirajuddin.
Sementara itu, di Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat terjadi di Hotel Maleo, dan kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market. "Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga serta korban jiwa masih dalam pendataan," sebut Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Saat ini warga butuh sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat/eksavator, alat komunikasi, makanan siap saji dan masker.
BNPB turut mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA. (OL-13)
Baca Juga: Jokowi Utus Doni Monardo dan Risma ke Mamuju