Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Layanan Puskesmas Cidaun Cianjur Dibatasi

Benny Bastiandy
12/1/2021 23:37
Layanan Puskesmas Cidaun Cianjur Dibatasi
Ilustrasi(DOK MI)

PELAYANAN Kesehatan di Puskesmas Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih ditutup sementara. Hal itu dilakukan menyusul 7 orang pegawai di puskesmas tersebut terkonfirmasi Covid-19.

Mereka yang terkonfirmasi positif terdiri dari 5 orang tenaga kesehatan, 1 orang perawat, dan 1 orang pegawai administrasi pada bagian umum. Dari 7 orang pegawai itu, 5 orang sudah dinyatakan sembuh dan 2 orang lagi masih menjalani isolasi sambil menunggu hasil tes usap.

Kepala Puskesmas Cidaun, Eman Sulaeman, mengatakan terkonfirmasinya 7 orang pegawai di puskesmas setelah hasil tes usap keluar. Saat ini pelayanan rawat jalan di puskesmas ditutup sementara untuk mencegah meluasnya penyebaran covid-19.

"Sampai saat ini pelayanan rawat jalan masih kami tutup. Tapi untuk rawat darurat dan poned masih kami layani," kata Eman, Selasa (12/1).

Eman mengaku semua tenaga kesehatan dan pegawai di Puskesmas Cidaun telah dites usap. Namun hasilnya masih menunggu keluar dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat.

"Untuk penularannya, kami belum bisa memastikan dari mana mereka terpapar. Bisa jadi dari pasien atau saat perjalanan ke luar daerah," ungkapnya.

Eman mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tertular covid-19. Potensi itu bisa saja terjadi karena masyarakat abai terhadap penerapan protokol kesehatan.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal menjelaskan ketujuh tenaga kesehatan dan pegawai Puskesmas Cidaun telah mendapat penanganan dengan cara isolasi sejak beberapa waktu lalu. Sebanyak lima orang sudah dinyatakan sembuh dan dua orang lagi masih menjalani isolasi.

"Dua orang yang masih menjalani isolasi yaitu satu orang perawat dan 1 orang petugas administrasi," kata Yusman.

Ia mengatakan semua fasilitas kesehatan di tingkat kecamatan sudah disarankan melakukan bekerja di rumah. Namun bagi pelayanan yang sifatnya darurat tetap harus buka. "Komposisinya 50% WFH (work from home)," tandas Yusman. (BK/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya