Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bupati Jayapura Luncurkan Buku "Kembali ke Kampung Adat"

Thomas Harming Suwarta
05/1/2021 19:46
Bupati Jayapura Luncurkan Buku
Buku Kembali ke Kampung Adat yang diterbitkan Bupati Jayapura(Dok. Pribadi)

BUPATI Jayapura Mathius Awoitauw meluncurkan Buku ‘Kembali ke Kampung Adat : Meniti Jalan Perubahan di Tanah Papua.' Peluncuran tersebut dilakukan di Hotel Suni Garden Sentani, Jayapura, Selasa (5/1). 

Mathius menegaskan, buku yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta tersebut salah satunya memuat gagasan Restorasi Pembangunan di Papua.

Menurut Mathius, dalam kacamata masyarakat adat, kehidupan sosial, politik dan ekonomi akan tetap berkelanjutan jika seluruh masyarakat merawat alam dan lingkungannya. Dengan kata lain gagasan tentang kesatuan manusia dengan alam lingkungannya sangat relevan dengan masalah ekologi, termasuk di Papua. Gagasan itu menyadarkan manusia untuk menaruh hormat pada alam lingkungan dan melestarikannya. 

“Maka tentu saja prinsip ini tentu berlawanan dengan mentalitas teknologis yang selama ini mendominasi pembangunan, termasuk di Papua, yang telah menguras sumber alam secara kasar, serakah, dan membahayakan kelestarian lingkungan hidup. Dan di sini lah peran masyarakat adat itu sangat besar dan luar biasa. Maka itu perlu gagasan Restorasi Pembangunan dan itu melalui pendekatan kampung adat ini,” ungkapnya melalui keterangan yang diterima Media Indonesia di Jakarta, Selasa (5/1).

Baca juga : Pembelajaran Tatap Muka di Padang Berjalan Lancar

Terkait pembangunan yang selama ini berjalan di Papua kata dia, di tengah ambisi pemerintah untuk memajukan tanah Papua, terdapat masyarakat adat Papua yang terpinggirkan, serta alam yang rusak parah. Bukan hanya itu, proyek-proyek penebangan kayu, perkebunan skala besar, pertambangan, dan berbagai proyek di Papua hanya menguntungkan segelintir orang, yakni pemilik modal dan para birokrat. 

“Karena itu, gagasan mengembangkan kampung adat ini adalah bagian dari upaya saya mengembalikan jati diri masyarakat adat di seluruh Papua. Solusi untuk Papua adalah solusi budaya yaitu mengembalikan jatidiri masyarakat adat. Ini jauh lebih penting dari semua solusi yang lain,” tegasnya.

Bagian penting lain dari buku itu dijelaskan Mathius adalah idenya untuk menggali ke dalam akar budaya segala macam soal yang selama ini melilit orang-orang Papua. Bagi Mathius, Gagasan kampung adat sebagai gerakan pembangunan di tanah Papua merupakan jalan budaya yang harus dilakukan di seluruh Papua, sekaligus sebagai antitesis dari berbagai pembangunan yang selama ini sudah dilakukan di Papua. 

“Dengan kata lain pembangunan fisik maupun sosial budaya orang asli Papua di tanah Papua seharusnya disesuaikan dengan nilai budaya, hukum adat, norma, dan aturan budaya orang Papua agar rencana pembangunan tersebut dapat didukung dengan potensi alam dan kondisi sosial budaya masyarakat asli Papua,” pungkas Ketua DPW Partai Nasdem Papua tersebut. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya