Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Gelombang Tinggi Hantam Pesisir Semarang dan Pekalongan

Akhmad Safuan
12/12/2020 14:05
Gelombang Tinggi Hantam Pesisir Semarang dan Pekalongan
Gelombang tinggi di laut Jawa menghantam pesisir Demak, Semarang dan menyebabkan tanggul laut di Pekalongan jebol.(Ant/Aji Styawan)

GELOMBANG tinggi di Laut Jawa mengakibatkan belasan perahu nelayan rusak di Semarang. Tanggul laut jebol di tiga titik nenyebabkan pemukiman penduduk di Pekalongan terendam kebanjiran air laut.

Pemantauan Media Indonesia Sabtu (12/12), ratusan keluarga di pasisir pantura Kota Pekalongan masih harus berjibaku dengan banjir air laut, air laut merendam ratusan rumah warga setelah gelombang tinggi menghantam tanggul laut di Pantai Sari, Kelurahan Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan hingga jebol di tiga titik.

Sementara puluhan nelayan di Tambaklorok, Kota Semarang juga hanya dapat meratapi nasib setelah 15 kapal mereka yang disandarkan di dermaga rusak akibat hantaman gelombang dan ratusan helayan lain belum dapat melaut akibat gelombang tinggi masih terjadi di Laut Jawa tersebut.

"Di Tambaklorok ini ada 593 nelayan yang belum dapat mencari bafkah karena gelombang tinggi," kata Ketua DPD Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Semarang, Slamet Ari Nugroho.

Gelombang tinggi di menghantam pesisir pantura ini, lanjut Slamet, selain memporakporandakan perkampungan di Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak beberapa waktu lalu, juga merusak 15 kapal nelayan dibawah 5 grosston (GT) di Tambaklorok, Kota Semarang.

Seketaris Daerah Kota Pekalongan Sri Ruminingsih secara terpisah mengatakan gelombang laut telah menghantam tanggul laut yang ada di utara kota, tiga titik sepanjang 68 meter jebol menjadikan air laut masuk ke pemukiman penduduk.

Hingga saat ini warga bertahan tidak mengungsi, lanjut Ruminingsih, namun banjir air laut tersebut menjadikan warga kesulitan beraktivitas, bahkan diperkirakan kondisi gelombang tinggi ini diperkirakan akan terjadi hingga Januari mendatang. "Sebenarnya kami telah meninggikan 30 centimeter tanggul itu," tambahnnya.

Sebagai langkah mengatasi banjir besar, ungkap Sri Ruminingsih, secara darurat dilakukan penambalan sementara, namun perbaikan segera dilakukan karena Pemkot Pekalongan telah mengajukan ke pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk pembangunan tanggul permanen di tahun 2021.

"Pembangunan tanggul itu dianggaran Rp5 miliar, untuk memperbaiki tanggul laut sepanjang 400 meter dari 1.080 meter tanggul yang keropos," ujar Sri. (OL-13)

Baca Juga: Polri Tetap Gelar Operasi Yustisi Prokes Agar Ekonomi Bergerak



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya