Pegiat Wisata Se-Flores Lakukan Tur di Nagekeo

Ignas Kunda
10/12/2020 14:21
Pegiat Wisata Se-Flores Lakukan Tur di Nagekeo
.(MI/Ignas Kunda)

SEJUMLAH travel agen, trevel writer, tour operator, tour guide, dan praktisi wisata seluruh Pulau Flores melakukan kunjungan dan diskusi di Mbay, Kabupaten Nageo, NTT. Kegiatan itu diinisiasi oleh Dinas Pariwisata bidang Promosi dan Pemasaran Wisata Kabupaten Nagekeo.

Pada kegiatan itu sejumlah peserta melakukan kunjungan wisata pada destinasi wisata di Kabupaten Nagekeo, seperti wisata savanna, goa jepang, mangrove, dan kampung adat yang masih terjaga kelesatariannya. Menurut Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Wisata Kabupaten Ngekeo, Edi Due Woi, kunjungan (field trip) dalam bentuk road meeting merupakan langkah pemasaran wisata yang dimulai dengan aspek monitoring untuk melihat atau memotret kesiapan potensi/destinasi existing.

Dinas pariwisata setempat bertindak sebagai fasilitator kegiatan untuk merancang program-program kegiatan berikut melalui Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) berdasarkan input dari semua narasumber yang hadir pada kegiatan ini. "Bobot utama dari input stakeholders travel yang kita sama-sama harapkan yaitu 5P terdiri dari place, people, product, community, government, academy, business, dan semua unsur pentahelix," katanya.

Edi menjelaskan dalam menciptakan memberikan keuntungan dan manfaat pada masyarakat dan lingkungan sekitar, diperlukan pendorong sistem kepariwisataan melalui optimasi peran business (bisnis), government (pemerintah), community (komunitas), academy (akademisi), dan media (publikasi media) atau BGCAM.

"Perlu ada pola kemitraan antara pemerintah daerah dan sektor swasta penggiat pariwisata agar masyarakat ada feedback, sehingga bisa melihat apakah sarana pendukung wisata dan destinasi telah memenuhi syarat 4A yakni aksesibilitas, amenitas, atraksi, dan anciliary," jelasnya.

Tour guide salah satu peserta, Yoman, mengatakan ada beberapa kampung adat di Nagekeo yang masih belum dikenal dan harus menjadi sektor unggulan dengan memperhatikan fasilitas, terutama air bersih. Dengan ketersedian air bersih yang baik dan mudah dijangkau, aspek lain seperti fasilitas toilet juga diperhatikan.

Travel writer asal Maumere, Sikka, Valentino Luis, mengatakan bahwa sebenarnya Nagekeo perlu fokus pada salah satu destinasi wisata sehingga semua mata bisa tertuju pada destinasi tersebut. Setelah para wisatawan sampai ke destinasi utama akan dibawa ke destinasi-destinasi berikutnya di seluruh Nagekeo.

Peserta lain, pegiat pariwisata yang juga jurnalis asal Manggarai Barat, Boe, mengatakan seluruh Flores harus bisa saling terhubung antardestinasi dari kabupaten yang satu dengan kabupaten yang lain. Flores memiliki karakteristik budaya dan kekayaan alam masing-masing.

Jalur Trans-Flores utara seharusnya juga menjadi prioritas. Hal tersebut dapat mengakomodasi daerah-daerah di pesisir utara seperti Mbay, Nagekeo. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya