Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

KPU Cianjur Simulasi Pencoblosan Pilkada dengan Prokes Covid

Benny Bastiandy
21/11/2020 15:30
KPU Cianjur Simulasi Pencoblosan Pilkada dengan Prokes Covid
KPU Cianjur menggelar simulasi pencoblosan untuk Pilkada 2020 yang dihelat 9 Desember mnedatang.(MI/Benny Bastiandi)

PEMUNGUTAN suara pilkada  Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, di tengah pandemi covid-19  disimulasikan, Sabtu (21/11). Bertempat di halaman kantor Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, simulasi pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.

Sebelum memasuki tempat pemungutan suara (TPS), setiap pemilih wajib bermasker menunggu panggilan di tempat yang sudah disiapkan. Kursi tempat menunggu jaraknya diatur sedemikian rupa.

Setelah mendapat panggilan, pemilih beranjak menuju ke petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Di pintu masuk menuju TPS, terdapat tempat mencuci tangan lengkap dengan sabun cair dan tisu. Disiapkan 1 orang petugas linmas yang mengukur suhu tubuh setiap pemilih menggunakan thermogun.

Jika suhu tubuh normal, pemilih yang dipanggil menuju ke meja petugas KPPS. Di sana petugas KPPS memberikan surat suara sekaligus memberikan sarung tangan plastik yang digunakan saat mencoblos.

Di setiap bilik suara telah tersedia alat coblos. Seusai mencoblos, setiap pemilih memasukan surat suara ke kotak suara yang tersedia di dekat pintu keluar.

Setelah selesai memasukkan surat suara ke kotak suara, jari setiap pemilih ditandai tinta dengan cara diteteskan. Setelah itu, mereka meninggalkan TPS.

Di pintu keluar terdapat 1 orang lagi petugas linmas yang memandu pemilih membuang sarung tangan plastik dan mengarahkan untuk kembali mencuci tangan menggunakan sabun cair.

Sedangkan, bagi pemilih yang kedapatan suhu tubuhnya di atas 37 derajat, mereka diharuskan mencoblos di bilik khusus yang terbungkus plastik. Terdapat petugas KPPS yang akan mengantarkan surat suara ke bilik khusus.

Sementara bagi setiap petugas KPPS, mereka pun dilengkapi alat pelindung diri. Setiap petugas KPPS wajib menggunakan masker, memakai faceshield, serta menggunakan sarung tangan medis.

Setiap beberapa menit sekali, petugas KPPS melalui pengeras suara mengingatkan pemilih agar selalu menjaga jarak dan tidak berkerumun.

"Hari ini kita melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di masa pandemi covid-19," kata Ketua KPU Kabupaten Cianjur, Selly Nurdinah, kepada wartawan, di sela kegiatan simulasi, Sabtu (21/11).

Bagi KPU, simulasi ini sangat penting karena menyangkut mekanisme penerapan prokes dan pencegahan covid-19 saat hari H pemungutan dan penghitungan suara pada 9 Desember 2020 nanti. Simulasi juga bertujuan mengukur rata-rata lama pemilih melakukan pencoblosan.

"Nanti ini (simulasi) jadi bahan evaluasi dan penggambaran bagaimana nanti menghitung kaitan dengan waktu yang dibutuhkan untuk pemungutan dengan penerapan protokol covid-19," jelas Selly.

Pada kegiatan itu, kata Selly, mulai diperkenalka juga penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pada Pilkada. Hanya, Sirekap pada Pilkada serentak tahun ini tidak menjadi patokan resmi, tapi lebih kepada alat bantu dan informasi.

"Jadi tetap nanti rekapitulasi itu dilakukan secara manual," pungkasnya. Agus Suherman, 55, salah seorang wargaa Desa Ciherang, mengapresiasi KPU yang melakukan simulasi pemungutan suara pada Pilkada 2020. Menurutnya, simulasi sangat penting, sebab berlangsung di tengah pandemi covid-19.

"Harus dipastikan juga kesiapan KPU menyediakan berbagai peralatan pencegahan penyebaran covid-19 saat pemungutan suara agar pemilih merasa aman," kata Agus. (OL-13)

Baca Juga: Perempuan Bangsa Do’a Bersama untuk Kelancaran Pilkada



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya