Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Keluarga Korban Longsor Berharap Keajaiban

Kristiadi
21/11/2020 09:17
Keluarga Korban Longsor Berharap Keajaiban
Sepuluh penambang emas tradisional tewas terkubur saat terjadi longsor di Sungai Seribu, Kecamatan Arut Utara, Kotawaringin Barat, Kalteng.(MI/Surya Sriyanti)

UUN Fatmawati hanya bisa berharap ada keajaiban suami dan kedua anaknya yang menjadi korban longsor di lokasi penambangan emas Sungai Seribu, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

Ai Kadir Nurjami, 47 bersama anaknya Yuda, 26 dan Reza, 21 bagian dari 10 penambang emas yang menjadi korban longsor di Sungai Seribu, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng. Ketiga pekerja tambang emas ilegal ini adalah warga Kampung Nanggerang, Desa Mulyasari, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya.


"Saya berharap suami dan kedua anak saya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Saya dan keluarga berharap ada keajaiban," kata Uun, Sabtu (21/11).

Keluarga Uun telah mendengar kabar musibah 10 penambang emas yang tertimbun longsor di dalam lubang tambang sedalam 65 meter di di Sungai Seribu, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawarngin Barat, Kamis (19/11). Hingga kini proses pencarian terus dilakukan. 

Uun menjelaskan suaminya Ai Kadir Nurjami menyusul kedua anaknya yang telah menjadi penambang emas di Kalteng. Ia berangkat ke Kalteng seminggu lalu. Sementara Yuda sudah bekerja sebagai penambang emas di Kalteng sejak lima bulan, dan adiknya Reza menyusul dua bulan kemudian. 

"Mereka merantau karena di kampung tidak ada pekerjaan. Mereka bekerja sebagai penambang emas liar," jelas Uun.

Bapak dan dua anak ini bergabung dengan penambang emas lainnya yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya. Para penambang tersebut berasal dari  Desa Cikeusal, Kecamatan Tanjungjaya, Desa Karyamandala, Mulyasari,  dan Desa Mandalahayu, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka adalah Tatan, 30, Yuda, 24, Reza, 20, Muharom, 22, Nurhidayat, 26, Bayu Nugraha, 25, Susan Mustamar, 25, Ai Kadir Nurjamil, 47, Dian, 26, dan Rana Solihat, 21.

baca juga: Bencana Tambang, 10 Tewas

Keluarga lainnya yang terkena musibah longsor adalah Muhammad Jabir. Menurutnya, keponakannya bernama Dian ikut dalam rombongan 10 orang yang tertimbun longsor.

"Keluarga sudah ikhlas meski berharap Dian bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Untuk pemakaman, pihak keluarga tidak masalah dimakamkan di sana (Kalteng)," ujar Jabir. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya