Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Polda Sulteng Buru Penembak Polisi

M Taufan SP Bustan
23/10/2020 15:58
Polda Sulteng Buru Penembak Polisi
.(ANTARA/Novrian Arbi)

KEPOLISIAN Daerah (Polda) Sulawesi Tengah masih menyelidiki orang tidak dikenal yang menembak polisi yang tengah bertugas di Pos PJR Kotaraya, Desa Mensung, Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong.

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto mengaku pascapenyerangan di pos tersebut, pihaknya langsung bergerak dan saat ini sudah ada tim yang menyelidiki pelaku. "Pelakunya orang tidak dikenal dan kami masih menunggu hasil penyelidikan dulu," terangnya di Palu, Jumat (23/10).  

Sebagaimana dilaporkan bahwa aksi penyerangan terjadi di Pos PJR Kotaraya, Desa Mensung, Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Kamis (22/10) dini hari. Dalam peristiwa itu, satu polisi terluka setelah terkena tembakan di bagian pelipis mata.  

Anggota yang terkena tembakan itu bernama Wayan Sudastra. Wayan merupakan personel Patroli Jalan Raya (PJR) Dit Lantas Polda Sulteng yang ditugaskan di Pos PJR Kotaraya.  

"Saat ini Wayan masih menjalani perawatan setelah dievakuasi ke RSUD Undata di Palu," tandas Didik. Peristiwa penyerangan itu terjadi pada Kamis (22/10) sekitar pukul 02.46 Wita.  

Saat itu Wayan tengah melaksanakan tugas berjaga di Pos PJR Kotaraya bersama seorang rekannya. Tiba-tiba ia didatangi seorang pelaku yang tidak dikenal.  

Laki-laki yang tidak dikenal tersebut hendak menanyakan alamat serta arah menuju ke Popayato di Provinsi Gorontalo. Setelah diberikan penjelasan dengan baik oleh Wayan, laki-laki tersebut kemudian memanggil temannya yang saat itu tengah memarkir sepeda motor berjarak kurang lebih 50 meter dari Pos PJR.  

Saat rekan laki-laki itu datang, Wayan langsung ditembak menggunakan senapan angin di bagian pelipis mata. Wayan pun sempat tidak sadarkan diri.  

Namun, setelah dapat menguasai kesadarannya, Wayan seketika membuang tembakan sebanyak dua kali. Ia berteriak memanggil rekannya, Bripka Setiadi, yang sedang berada di dapur membuat teh.  

Mendengar suara tembakan dan teriakan Wayan, Setiadi langsung lari keluar ke arah penjagaan. Ia mendapati Wayan sudah berdarah di pelipis. Dua orang tidak dikenal kabur meninggalkan lokasi kejadian. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik