Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bupati Sunur Janji Tuntaskan Infrastruktur Jalan

Alexander P. Taum
13/10/2020 17:50
Bupati Sunur Janji Tuntaskan Infrastruktur Jalan
Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur, Wakil Bupati Lembata Thomas ola Langoday, Ketua DPRD Petrus Gero, Kapolres Lembata, AKBP Yoce Marten da(MI/A.P Taum)

PERINGATAN HUT Otonomi Kabupaten Lembata ke 21, Senin (12/10/2020) digelar Pemeritah setempat dengan sangat sederhana. Pemda memilih memperingati HUT Otonomi Lembata di lokasi wisata pantai Lewolein Desa Dikesare, Kecamatan Lebatukan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Sunur menyampaikan ikhtiarnya menyelesaikan pembangunan infrastruktur dengan dana pinjaman daerah senilai 400 miliar rupiah yang kini sedang diajukan. Sehingga pemimpin yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di Kabupaten Lembata, focus membangun infastrukutur ekonomi dan social warga Lembata.

Pengerjaan infrastruktur jalan yang akan dituntaskan Pemda Lembata itu menyasar ruas jalan yang tidak tersentuh proyek Provinsi dan Proyek Nasional.

"Kita juga berdoa saat Otonomi ini, usulan permohonan proposal kita untuk pinjaman daerah total Rp. 400 miliar itu, bisa dikabulkan. Kalau bisa dikabulkan maka seluruh infrastruktur yang tadi saya gambarkan, itu semuanya selesai kita kerjakan. Supaya pemimpin yang melanjutkan, tugasnya memelihara," ujar Bupati Sunur.

Dikatakan, jika pengerjaan infrastruktur melalui mekanisme pinjaman daerah, maka uang daerah diprioritaskan untuk belanja infrastruktur ekonomi dan social rakyat.

"Sehingga uang kita nanti tidak dibelanjakan untuk jalan, tapi meningkatkan infrastruktur ekonomi rakyat dan infrastruktur social," ujar Bupati Sunur.

Bupati Sunur menjelaskan, Uang Pinjaman daerah senilai Rp400 Miliar, akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur yang membelah jalur tengah. Mulai dari Desa Dikesare menuju Wade melewati beberapa Desa. Terus segmen jalan dari Waikomo-Uruor sampai ke Wulandoni, Waikomo-Puor tembus ke Wulandoni. Ruas jalan Atadei memutar ke arah Wulandoni dan Desa Dulir.

"Berarti Fokus kita mulai membelah. Yang tadi ruas jalan sentral diambil alih jalan negara dan jalan Propinsi di bagian pesisir, nah Kabupaten sekarang mengurus dari 21 keatas. Itu kita sudah focus ke jalur-jalur tengah. Jadi dari Dikesare tembus ke Wade, berarti melewati beberapa desa yang ada. Terus dari Waikomo-Uruor sampai ke Wulandoni, Waikomo-Puor tembus ke Wulandoni. Atadei putar Wulandoni dan desa Dulir. Nah ini menjadi fokus kita membangun infrastruktur," papar Bupati Sunur.

HUT otonomi Lembata ke 21 hanya diisi dua acara protokoler yakni pembacaan naskah memorandum 7 Maret 1954 oleh para Camat se Kabupaten Lembata, dilanjutkan dengan Sambutan Ketua DPRD dan Bupati.

Selebihnya, peringatan HUT Otonomi Lembata ke 21 diisi dengan aksi bersih bersih pantai dan nyanyian lagu dan karoke oleh para Kepala Dinas, Camat serta undangan.

Bupati Sunur menjelaskan, di sisa masa kepemimpinannya, diperlukan kebersamaan sebagaimana spirit Lembata Taan Tou (Bersatu-red).

"Taan Tou (Bersatu-red) itu bukan menggambarkan kita hanyaa saling kerjasama tetapi harus lebih diperluas lagi, itu pernyataan budaya kita. Sosial budaya kita perlu lakukan harmonisasi. Harmonisasi itu bukan hanya kita dengan kita dalam semangat kerja kita, tapi juga dengan lingkungan, juga alam," ujar Sunur. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya