Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Pemilik Hajatan Menduga Santan Untuk Nasi Kuning Jadi Sumber Racun

Kristiadi
10/10/2020 10:34
Pemilik Hajatan Menduga Santan Untuk Nasi Kuning Jadi Sumber Racun
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf menjengkuk pasien keracunan nasi kuning di ruang kelas SDN Puspasari, Jumat (9/10/2020)(MI/Kristiadi)

POLISI sudah meminta keterangan sejumlah orang terkait kasus keracunan nasi kuning yang menimpa 205 orang di 12 kampung di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Kapolsek Mangkubumi, Iptu Endang Wijaya mengatakan telah meminta keterangan dari pemilih hajatan yang kini dirawat di rumah sakit karena ikut menjadi korban keracunan nasi kuning.

"Kami sudah meminta keterangan dari pemilik hajatan di ruang perawatan rumah sakit. Pemilik hajatan bersama istri dan anaknya ikut keracunan. Dari hasil keterangan pemilik hajatan, dipastikan nasi kuning menjadi sumber keracunan karena memakai santain dibeli dari pasar tradisional," ungkap Endang, Sabtu (10/10).

Dalam keterangannya, pemilik hajatan membeli bahan makanan untuk nasi kuning di Pasar Cikurubuk berupa beras, telur, daging, kacang, santan dan lainnya. Sebelum dimasak, santan cair dari pasar tidak langsung dimasak, tetapi dimasukkan ke kulkas. Dan baru siang hari digunakan. 

baca juga: Jumlah Korban Keracunan Nasi Kuning Bertambah Jadi 205 Orang

"Kami masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti sisa bahan yang dimasak di dalam rumah untuk membuat nasi kuning. Kami kesulitan mencari sisa santan karena santan sudah dipakai semua. Kita sekarang ini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari dinas kesehatan," lanjut Endang. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik