Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kapolda Jatim Tinjau Operasi Yustisi di Daerah Rawan Covid-19

Hery Susetyo
20/9/2020 10:50
Kapolda Jatim Tinjau Operasi Yustisi di Daerah Rawan Covid-19
Kapolda Jawa Timur meninjau operasi yustisi di daerah rawan penularan covid-19.(MI/Hery Susetyo)

KAPOLDA Jawa Timur Irjen M Fadil Imran didampingi Wakapolda Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo bersama sejumlah pejabat utama memantau langsung pelaksanaan operasi yustisi protokol kesehatan (prokes) di kawasan rawan penyebaran covid-19, Sabtu (19/9) malam.

Peninjauan operasi yustisi tersebut dilakukan di Jalan Tambak Sari di depan Stadion 10 November Surabaya dan kawasan Jembatan Suramadu. Dua wilayah ini dikenal sebagai kawasan padat yang rawan penularan covid-19.

Di dua kawasan itu, petugas masih mendapati banyak warga tidak menggunakan masker. Selain itu juga ditemukan banyak warga bergerombol tidak memperhatikan physical distancing.

Baca juga: Pelanggar Prokes di Sidoarjo Cenderung Turun

Mereka yang tidak mengenakan masker ataupun yang bergerombol dikenai sanksi denda. Sanksi denda diberikan sesuai Perda Nomor 2 tahun 2020.

Kapolda Jatim, melalui Kabid Humas Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan kegiatan itu akan terus dilakukan secara kontinyu selama masa pandemi. Maka, dia mengimbau masyarakat untuk menggelorakan Jatim bermasker.

"Kita sudah gelorakan Jatim bermasker, sudah jutaan masker oleh Forkopimda Jatim diberikan kepada masyarakat, dan juga sudah sosialisasi, edukasi, mari kita sama-sama sadar, sama-sama berpartisipasi dan sama-sama memberikan dan mengingatkan, gotong royong, guyup," kata Trunoyudo.

Trunoyudo menambahkan operasi yustisi akan lebih banyak dilakukan di daerah yang banyak warganya terdeteksi covid-19. Selain penegakan lewat penindakan dan denda, tujuan operasi yustisi untuk mengedukasi warga terkait penyebaran covid-19.

"Sasaran kita mengacu pada data, apabila di situ merupakan wilayah yang klasternya ada dan kemudian terkonfirmasinya tinggi tentu kita lakukan intervensi dengan melakukan edukasi, preventif, dan juga penindakan," kata Trunoyudo. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik