Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Produksi Sampah Banyak, Makassar Pakai Truk Compactor

Lina Herlina
08/9/2020 15:29
Produksi Sampah Banyak, Makassar Pakai Truk Compactor
Truk sampah compactor(Dok: Pemkot Makassar)

PRODUKSI sampah di Kota Makassar selama pandemi covid-19 tidak mengalami penurunan sama sekali. Angkanya tetap berkisar 850 sampai 900 ton per hari.

Hal itu diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Andi Iskandar. Hampir tidak ada perbedaan antara produksi sampah harian sebelum dan selama masa pandemi. Itu diketahui dari jumlah sampah yang tercatat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Antang.

"Tidak terlalu signifikan penurunannya, jadi hampir sama memang dengan hari-hari biasanya. Tapi angka produksi sampah itu sangat tinggi, sebenarnya," kata Iskandar.

Karenanya, Pemerintah Kota Makassar pun berinovasi dengan mengadakan truk sampah compactor. Untuk periode awal diadakan lima unit dan mulai beroperasi hari ini, Selasa (8/9), di lima kecamatan.

Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengatakan lima truk sampah compactor diberikan ke lima kecamatan sebagai percontohan, yaitu Kecamatan Ujung Pandang, Tamalate, Wajo, Mariso, dan Makassar.

"Jadi lima truk percontohan ini sudah mulai operasi. Tahun ini kita kembali anggarkan untuk penambahan 20 unit. Tahun depan kita anggarkan untuk 40 unit lagi," kata Rudy saat menyerahkan truk secara simbolis di Pasar Hobi Toddopuli, Makassar, Selasa (8/9).

Baca juga: Warga Kendari Diimbau Tertib Ikuti Jadwal Buang Sampah

Truk sampah compactor, imbuh Rudy, lebih efektif dan efisien dari pada pada truk sampah yang digunakan sebelumnya.

"Daya angkut truk sampah compactor itu tiga banding satu atau bisa tiga kali lebih banyak dari truk konvensional, yang selama ini sudah ada. Truk ini sudah menggunakan sistem press yang dapat memadatkan sampah yang dimuat," ungkapnya.

Sehingga petugas kebersihan tidak lagi kelelahan lagi dalam memindahkan sampah ke TPA.

"Kalau sebelumnya kan sistem manual, dicangkul, yang memakan waktu. Kalau truk ini, sudah sistem dorong. Jadi dari segi kesehatan juga terjamin," lanjut Rudy.

Bahkan dengan keberadaan truk tersebut, dia menginginkan tidak ada lagi telihat truk-truk sampah yang antri di TPA karena proses pemindahan sampah.

Terkait truk sampah konvensional yang kondisinya masih bagus, Rudy menyebut truk akan direvitalisasi menjadi bus wisata gratis yang akan dimanfaatkan di area Anjungan Pantai Losari, Makassar.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya