TINGKAT hunian hotel di Nusa Tenggara Timur (NTT) anjlok selama pandemi covid-19 yang mengakibatkan sejumlah karyawan dirumahkan.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, tingkat hunian hotel di daerah itu turun 11,87 poin pada April 2020 atau sebesar 13,32% dibandingkan Maret yang sebesar 25,19%. Namun, pada Juni 2020, tingkat hunian hotel di NTT mulai membaik atau tercatat sebesar 19.69%.
Di antaranya tingkat hunian Hotel Aston Kupang yang saat ini naik antara 35-50%.
"Belum 100% normal tetapi sudah lebih baik dari bulan-bulan yang lalu," kata General Manager Aston Kupang Hotel & Convention Center, Deddy S Thalib dalam kegiatan Media Gathering yang digelar di Leet Sky Dining and Lounge hotel tersebut, Rabu (26/8) malam.
Baca juga: Izinkan Kapal ke Maumere, Bupati Minta Pelni Perketat Pengawasan
Karena itu, sejumlah karyawan Hotel Aston yang dirumahkan, saat ini sudah dipanggil kembali untuk bekerja.
Deddy menyebutkan pengunjung hotel masih berasal dari tiga daerah yakni Jakarta, Makassar, dan Surabaya, yang berkunjung ke Kupang dalam rangka membuka usaha.
"Kota Kupang kan bukan kota pariwisata, tapi kota bisnis. Orang datang ke sini untuk meeting dan rencana buka usaha, setelah itu pulang," ujarnya.
Untuk berwisata, para tamu disarankan berkunjung ke kabupaten lain di NTT seperti Alor, Ende, Manggarai Barat, Rote Ndao, dan kabupaten di Pulau Sumba.
Menurutnya, Hotel Aston menerapkan protokol kesehatan secara ketat, mulai dari karyawan wajib menjalani rapid test dan setelah hasilnya nonreaktif, barulah mereka melayani tamu. Sebaliknya, jika hasil rapid test reaktif, karyawan wajib menjalani isolasi.
"Semua tamu harus dilayani dengan baik dengan memberi kenyamanan," kata Dia. (OL-1)