Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tim Hujan Buatan BPPT Isi Waduk di Batam

Rudi Kurniawansyah
30/7/2020 15:59
Tim Hujan Buatan BPPT Isi Waduk di Batam
Tim TMC BPPT bersiap melakukan modifikasi cuaca di Batam(MI/Rudi Kurniawansyah)

TIM TMC atau hujan buatan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali melakukan modifikasi cuaca di wilayah Batam untuk mengisi waduk Duriankang dan Muka Kuning.

Di hari pertama, volume hujan hasil TMC cukup signifikan yaitu mencapai 4,44 juta meter kubik.

"Penerbangan terakhir di Batam pada akhir Juni, pesawat alami masalah teknis. Sehingga perlu perbaikan dan operasi TMC baru bisa dilanjutkan kembali pada Selasa (28/7) kemarin. Target utama yaitu Waduk Duriankang dan Muka Kuning," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) Tri Handoko Seto dalam keterangannya kepada Media Indonesia, Kamis (30/7).

Operasi TMC di Batam, lanjut Tri Handoko Seto, sangat berarti karena menyangkut kepentingan sangat vital yaitu ketersediaan air baku bagi masyarakat termasuk industri.

"Suplai air di Batam itu hanya bersumber dari waduk saja," ujarnya.

Baca juga: Hujan Buatan TMC di Riau Hasilkan 2,2 Juta Meter Kubik Air

Pelaksana Harian Kepala BBTMC Sutrisno mengatakan perbaikan instrumen pesawat Piper Cheyenne II PK-TMC milik BPPT tersebut tidak bisa dilakukan di lapangan.

"Instrumen harus dibawa ke MRO (Maintenance Repair Overhaul) yang ada di Jakarta untuk dilakukan perbaikan. Luas area target yang relatif sempit dan karakteristik pertumbuhan awan yang cepat di wilayah Batam memang butuh pesawat kecil yang mampu terbang lincah," paparnya.

Koordinator BBTMC-BPPT Posko Batam Fikri Nur Muhammad mengatakan tim TMC mulai mengudara melaksanakan penyemaian awan di wilayah Batam pada Selasa (28/7).

"Total volume air hujan yang terpantau hari ini hasil TMC kemarin capai 4,44 juta meter kubik," ungkapnya.

Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat tinggi muka air waduk pada Rabu (29/7) untuk Waduk Duriankang capai 4,36 m dpl dan Waduk Muka Kuning capai 21,38 m dpl.

Khusus operasi TMC di Batam, tim menggunakan bahan semai flare yang dibakar dan ditembakkan pada target awan. Jumlah flare yang dibawa untuk operasi TMC kali ini sebanyak 176 tabung. Sementara Posko TMC dipusatkan di Bandara Hang Nadiem.

"Flare jauh lebih efisien tidak perlukan puluhan ton garam, namun diperlukan pesawat khusus," tutur Fikri.

Operasi TMC di Batam diagendakan hingga 14 hari ke depan. Sebelumnya, selama 15 kali pelaksanaan TMC di Batam, hasil analisis data curah hujan TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) menunjukkan volume hujan mencapai 79,26 juta meterkubik. Operasi TMC di Batam pertama kali dilaksanakan untuk pengisian waduk-waduk di Batam yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau tahun lalu yang cukup panjang.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya