Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HUJAN deras mendadak mengguyur Kota Pekanbaru sejak sekitar pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB, Jumat (25/7) sore. Kondisi mendung masih menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru sehingga hujan bisa jadi dapat berlangsung lebih lama atau hingga malam hari.
Diketahui, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) atau hujan buatan untuk membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tengah berlangsung di Provinsi Riau. OMC karhutla Riau digelar selama sepekan dari 21 hingga 27 Juli dengan persediaan garam sebanyak 15 ton dan memakai 2 pesawat Cessna Caravan.
"Alhamdulillah (hujan deras)," ujar Supervisor OMC Karhutla Riau dari BMKG Ibnu Athoilla kepada Media Indonesia, Jumat (25/7).
Sebelumnya, Ibnu mengatakan BNPB telah melakukan penambahan 1 pesawat Cessna Caravan sehingga menjadi sebanyak 2 pesawat Cessna untuk melakukan penyemaian garam OMC Karhutla di Riau.
"Ada tambahan armada 1 pesawat Cessna Caravan lagi dari BNPB sehingga total ada 2 pesawat yang digunakan OMC," jelasnya.
Selain itu, berdasarkan informasi dan pantauan alat penakar hujan, radar dan satelit diketahui OMC Karhutla telah berhasil menurunkan hujan pada sejumlah daerah di Riau. Termasuk pada sejumlah wilayah sasaran penyemaian garam.
"Berdasarkan pantauan alat penakar hujan otomatis BMKG sampai sore hari tercatat hujan di daerah Siak, Kuantan Singingi, dan Bengkalis. Sementara dari radar dan satelit terpantau hujan di sekitar area-area penyemaian," jelas Ibnu.
Ia mengungkapkan, dari analisa diketahui arah angin masih dominan di Tenggara dan Selatan. Selain itu ada peningkatan awan hujan pada dua hari yang akan datang.
"Untuk arah angin dominan saat ini masih Tenggara dan Selatan, dengan Potensi Awan hujan di Riau saat ini dalam kategori sedang hingga tinggi. Namun kecenderungan menurun pada esok hari dan mulai ada peningkatan potensi awan hujan tersebut di lusa mendatang," jelasnya.
Sementara Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan (Kabalai Dalkarhut) Sumatra Ferdian Krisnanto yang tengah bertugas dalam pemadaman darat di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau mengatakan hujan telah mengguyur wilayah Rohil pada Jumat (25/7) pagi.
"Alhamdulilah. Rohil tadi sempat hujan jam 3 pagi, sekitar 1 jam. Kami masih pemadaman disini," kata Ferdian kepada Media Indonesia, Jumat (25/7).
Ia menjelaskan, Karhutla di Rohil yang merupakan lokasi terparah dilanda kebakaran di lahan gambut berkedalaman 3 sampai 4 meter. Upaya pemadaman masih dilakukan oleh tim pemadam darat dibantu pemadaman udara helikopter water bombing dan OMC hujan buatan.
"Masih diperjuangkan, tapi sudah sangat signifikan berkurang. Kalau di sisi kami (kepala api) udah bagus. Km 29-31, aman. Kami mulai geser km 35-36," terangnya.
Namun Ferdian belum bisa memastikan berapa sebenarnya luas Karhutla di Rohil. Namun diperkirakan sangat luas apabila ditotal dengan seluruh hamparan yang dilanda karhutla. "Kami nunggu tim analisa citra dulu biar valid atau pasti," tegasnya.
Sementara itu, Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru Chaerul Parsaulian Ginting kepada Media Indonesia mengatakan hujan masih belum berdampak di karhutla Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau meski Kota Pekanbaru yang bersebelahan sedang hujan deras.
"Rimbo Panjang masih malu hujannya," pungkas Chaerul.(RK)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakan helikopter water bombing untuk membantu pemadaman kebakaran kebakaran hutan dan lahan di Rokan Hulu, Riau.
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) atau dulunya disebut dengan TMC atau hujan buatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau saat ini sedang dilaksanakan selama 8 hari.
BNPB dan BRIN kembali melakukan modifikasi cuaca hujan buatan untuk menangani karhutla dan kabut asap.
BNPB kembali menggelar hujan buatan di Kalimantan Selatan untuk mengatasi karhutla di Kalimantan Selatan.
MALAYSIA akan mencoba menurunkan hujan buatan dengan menaburkan garam di langit Kuala Lumpur.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
Selain terkendala sumber air, sulitnya pemadaman yang sudah memasuki hari keenam hingga Jumat ini, disebabkan lidah api yang hendak dipadamkan merambat di bawah gambut.
Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto menyatakan karhutla disebabkan oleh warga yang membakar lahan.
ASAP tebal masih menyelimuti sebagian wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved