Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) atau dulunya disebut dengan TMC atau hujan buatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau saat ini sedang dilaksanakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Kegiatan OMC direncanakan berlangsung selama 8 hari yaitu pada periode 26 Juni hingga 3 Juli 2024.
Dalam pelaksanaannya, penerbangan penyemaian awan OMC di Provinsi Riau didukung oleh 1 unit pesawat Casa 212-400 A-2116 yang dioperasikan oleh kru penerbang Skadron 4 TNI AU.
Koordinator Lapangan OMC Provinsi Riau dari BMKG Bayu Prayoga mengatakan penerbangan penyemaian awan yang dilakukan oleh BMKG selalu mempertimbangkan dinamika cuaca pada setiap hari pelaksanaannya.
Baca juga : Hari Ini Modifikasi Cuaca Tangani Karhutla Riau Kembali Dilakukan
“Untuk penerbangan penyemaian awan, kami selalu melakukan analisis terkait kondisi cuaca di hari tersebut. Hasil analisis cuaca harian tersebut, akan menjadi input kami dalam merencanakan sasaran penerbangan penyemaian awan," kata Bayu dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Sabtu (29/6).
Ia menjelaskan, kegiatan OMC yang direncanakan akan dilakukan selama 8 hari. Kegiatan tersebut memang difokuskan untuk melakukan penyemaian awan.
"Sehingga dapat membantu meningkatkan curah hujan di wilayah-wilayah dengan tutupan lahan gambut di Provinsi Riau, seperti Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Indragiri Hilir," terangnya.
Baca juga : TMC Hujan Buatan Karhutla Riau Berakhir, Habiskan 10,4 Ton Garam
Sebagai wilayah dengan tutupan lahan gambut terluas di Indonesia dan rentan terhadap karhutla, Provinsi Riau terus mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam upaya-upaya pengendalian karhutla.
Sejauh ini, BRGM bersama BMKG, didukung oleh stakeholder terkait karhutla seperti KLHK, TNI AU, BPBD Provinsi Riau, serta Pemerintah Provinsi Riau. Adapun OMC bertujuan untuk Pembasahan Lahan Gambut di Provinsi Riau sebagai salah satu langkah antisipasi karhutla, terutama menjelang puncak musim kemarau.
Kasupokja Restorasi Gambut Riau Sarjono Budi mengungkapkan bahwa OMC telah menjadi salah satu upaya rutin dalam upaya-upaya pencegahan karhutla di lahan gambut.
Baca juga : TMC Hujan Buatan Karhutla Riau Kembali Digelar Minggu Depan
“Ekosistem gambut perlu dijaga untuk tetap basah. Melalui modifikasi cuaca, diharapkan hujan yang dihasilkan bisa berkontribusi terhadap pembasahan lahan gambut. Utamanya memasuki puncak musim kering di Provinsi Riau," jelas Budi.
Adapun Endarwin, mewakili Deputi Bidang Modifikasi Cuaca, menjelaskan bahwa OMC difokuskan untuk area-area lahan gambut di Provinsi Riau.
Pada intinya, modifikasi cuaca yang BMKG lakukan bertujuan untuk mengoptimalkan awan-awan potensial untuk bisa menjadi hujan di lahan gambut. Sehingga dengan terbasahinya gambut akibat hujan, potensi kemunculan titik api dan tingkat kemudahan lahan gambut terbakar maupun potensi penjalaran area terbakar bisa kita reduksi," ungkap Endarwin.
(Z-9)
Menteri KLH/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa dunia usaha harus mengambil peran aktif dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
Polda Riau sedang terus menginvestigasi motif para tersangka di balik insiden Karhutla.
Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
IP menjelaskan bahwa kabut asap di Batam lebih dipengaruhi oleh aktivitas lokal, seperti pembakaran sampah, serta arah dan kecepatan angin, bukan asap kiriman dari wilayah lain.
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
DI tengah isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat, peran aparatur sipil negara (ASN) dalam mengelola komunikasi krisis semakin penting.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Peristiwa ini melibatkan dua kabupaten/kota yakni Kota Banjarbaru dan Hulu Sungai Tengah.
Tidak jarang para petugas Manggala Agni harus berhari-hari tidak pulang, menyisir lahan ratusan hektar untuk memadamkan titik api.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, mendapat perhatian dari Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
Beberapa lokasi kawasan hutan ikut terbakar, sejauh ini berdasarkan laporan ada sekitar 20 hektare.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved