Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TEKNOLOGI modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau bakal kembali dilakukan pada minggu depan. Pada Agustus lalu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sukses melakukan TMC hujan buatan dengan menyemai sebanyak 15 ton garam di langit Riau.
"Hasil rapat minggu lalu dengan KLHK dan BMKG, direncanakan akan ada pelaksanaan TMC lanjutan di Riau. Rencana minggu depan," kata Koordinantor Laboratorium TMC BRIN Budi Harsoyo kepada Media Indonesia, Kamis (7/9).
Koordinator TMC Riau BRIN Fikri Nur Muhammad mengatakan operasi TMC di Riau telah berhasil menimbulkan bibit hujan di langit Riau. Hal itu terbukti dengan hujan deras yang turun mengguyur wilayah Riau.
Baca juga : Modifikasi Cuaca Hujan Buatan Karhutla di Riau Habiskan 7,1 Ton Garam
"Operasi TMC di Riau berhasil. Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah beberapa hari ini hujan terjadi di beberapa wilayah Provinsi Riau. Kita telah melakukan beberapa penyemaian awan di daerah Utara, Timur
maupun Selatan Provinsi Riau termasuk Kota Pekanbaru," jelas Fikri, belum lama ini.
Ia mengungkapkan, untuk kegiatan TMC hujan buatan di Riau terdapat persediaan sebanyak 15 ton garam. Bahan semai garam tersebut ditaburkan pada awan yang berpotensi hujan melalui penerbangan pesawat cassa 212 TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Riau. "Kita akan melakukan TMC di Riau selama 12 hari kegiatan," ujar Fikri.
Baca juga : BMKG Deteksi 609 Titik Panas Membara di Pulau Sumatra
Sejauh ini, operasi TMC Karhutla di Riau telah dilakukan yaitu selama 11 hari kegiatan dari 17 Mei hingga 27 Mei 2023. Kemudian selama 12 hari kegiatan dari 28 Mei hingga 9 Juni 2023.
Pada kegiatan pertama terdapat jumlah sorti penyemaian garam sebanyak 13 sorti, bahan semai terpakai sebanyak 10.400 kilogram (Kg), dan jumlah jam terbang selama 25 jam 5 menit dengan total hotspot 1 titik.
Pada kegiatan kedua terdapat jumlah sorti sebanyak 14 sorti, bahan semai terpakai sebanyak 11.200 Kg, jumlah jam terbang selama 28 jam 40 menit, dan total hotspot 3 titik. (Z-4)
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
BNPB mengerahkan lima unit helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau
UPAYA pemadaman karhutla dari udara menggunakan helikopter water bombing di Riau mengalami kendala. Sebagai solusinya, Riau akan menerima bantuan dua helikopter dari Palembang.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat karhutla Riau.
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
HUJAN deras mendadak mengguyur Kota Pekanbaru sejak sekitar pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB, Jumat (25/7) sore.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakan helikopter water bombing untuk membantu pemadaman kebakaran kebakaran hutan dan lahan di Rokan Hulu, Riau.
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) atau dulunya disebut dengan TMC atau hujan buatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau saat ini sedang dilaksanakan selama 8 hari.
BNPB dan BRIN kembali melakukan modifikasi cuaca hujan buatan untuk menangani karhutla dan kabut asap.
BNPB kembali menggelar hujan buatan di Kalimantan Selatan untuk mengatasi karhutla di Kalimantan Selatan.
MALAYSIA akan mencoba menurunkan hujan buatan dengan menaburkan garam di langit Kuala Lumpur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved