Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan lima unit helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Penambahan armada ini diumumkan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungannya ke Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Senin (21/7).
“Helikopter kami tambahkan, baik untuk patroli maupun water bombing. Kemarin satu heli sudah tiba dan langsung beroperasi. Rabu nanti, tiga unit tambahan akan menyusul,” jelas Suharyanto.
Ia menambahkan, langkah ini dilakukan karena operasi modifikasi cuaca belum optimal akibat minimnya awan. Dengan tambahan ini, total lima unit heli water bombing akan aktif dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur, menyambut baik langkah BNPB. Menurutnya, saat ini dua helikopter telah tersedia, meskipun satu sedang dalam perawatan dan satu lagi beroperasi di Rokan Hilir. Tiga helikopter tambahan akan memperluas jangkauan pemadaman udara.
“Water bombing sangat vital, terutama di titik-titik karhutla yang sulit dijangkau tim darat. Dengan tambahan ini, sinergi pusat dan daerah dalam penanganan karhutla akan lebih kuat,” kata Jim.
Riau masih menjadi salah satu provinsi dengan risiko karhutla tertinggi di Indonesia, sehingga upaya terpadu dan cepat sangat dibutuhkan untuk menekan penyebaran api.
UPAYA pemadaman karhutla dari udara menggunakan helikopter water bombing di Riau mengalami kendala. Sebagai solusinya, Riau akan menerima bantuan dua helikopter dari Palembang.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat karhutla Riau.
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
Pramono terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Sumber Daya Air, salah satunya berencana melakukan modifikasi cuaca.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada 7-11 Juli 2025 untuk percepatan penanganan darurat banjir di area Jakarta Raya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved