Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau.
“Bentuk ikhtiar ini akan dilakukan selama tujuh hari mulai Senin (21/7) hingga Minggu (27/7). Kendati demikian, operasi yang dilakukan untuk menurunkan hujan buatan ini dapat diperpanjang waktu pelaksanaannya dengan melihat hasil evaluasi, analisa dan kondisi lain di lapangan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dilansir dari keterangan resmi, Minggu (20/7).
Dalam pelaksanaannya, BNPB akan mengerahkan sebuah pesawat Cessna dengan nomor registrasi PK SNL (C 208 B) yang diberangkatkan dari Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Banten, menuju Riau pada hari ini, Minggu (20/7). Sesuai jadwal, pesawat ini akan tiba di Pekanbaru pada pukul 14.30 WIB.
Sebagaimana pelaksanaan OMC yang pernah dilakukan BNPB, secara teknis, pelaksanaannya masih sama, yakni dengan menaburkan bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) atau garam dapur ke kumpulan bibit awan hujan. Partikel NaCl ini kemudian akan menempel pada butiran-butiran uap air yang terkandung di dalam bibit awan hujan sehingga berat atau masanya bertambah dan hujan dapat diturunkan di posisi yang dikehendaki berdasar hasil analisis tim di darat.
Selain NaCl, bahan semai lainnya juga akan menggunakan Kalsium Oksida (CaO) atau kapur tohor. Adapun fungsinya adalah untuk mengurai partikel asap dan gas yang dihasilkan karhutla sehingga proses penguapan dan pembentukan awan hujan dapat segera terjadi.
Penyemaian kapur tohor ini juga dilakukan apabila asap terlalu banyak menutupi area penguapan. Jika hal itu terjadi, maka pesawat akan menyemai kapur tohor terlebih dahulu, baru kemudian jika sudah terbentuk awan hujan, bahan semai garam dapur disebar ke angkasa.
Pelaksanaan OMC Riau ini pun sedikit berbeda dengan yang sudah dilakukan BNPB di wilayah Jabodetabek pada bulan lalu. Jika pada waktu itu OMC dilakukan untuk redistribusi curah hujan agar tidak turun di bagian hulu sungai maupun kawasan terdampak banjir Jabodetabek, maka yang akan dilaksanakan di Riau ini justru diharapkan bahwa hujan dapat turun di lokasi target yang terdapat titik api.
Sebagai upaya percepatan penanganan karhutla Riau BNPB juga mengerahkan helikopter patroli karhutla berjenis BELL 206 reg PK-KSF. Patroli udara ini menjadi bagian penting dalam monitoring lokasi, sehingga hal itu akan memudahkan satgas karhutla darat maupun udara dalam menentukan dan menjangkau titik api agar segera dapat dipadamkan.
Di samping itu, BNPB me-reposisi helikopter water bombing dari Palembang menuju Riau. Helikopter bertipe Mi-8MSB-T reg UR-VBC ini turut dikerahkan untuk mendukung percepatan pemadaman karhutla yang kian membara dalam sepekan terakhir.
Adapun, selain pemadaman karhutla melalui udara, BNPB juga mengerahkan satgas darat yang dilengkapi dengan peralatan dan logistik memadai. Personel yang bergerak adalah tim gabungan dari lintas sektor, mulai dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Tagana, Masyarakat Peduli Api, dunia usaha dan unsur lainnya.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto akan memimpin pelaksanaan penanganan karhutla di Riau secara langsung pada esok hari. Sebelumnya, dia telah menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah yang terdampak untuk menetapkan status tanggap darurat karhutla, sehingga penanganannya lebih optimal, terpusat dan terorganisir dengan baik. (H-3)
Titik panas di Sumatra di antaranya terdapat di Riau sebanyak 586 titik, Sumatra Utara 300 titik, dan Sumatra Barat 193 titik.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Karhutla kembali melanda kawasan hutan lindung Bukit Suligi di Desa Pendalian, Kecamatan Pendalian IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba akan menerbitkan surat edaran hingga ke tingkat desa agar masyarakat tidak membakar sampah ataupun lahan dengan sembarangan.
Karhutla kembali melanda kawasan hutan lindung Bukit Suligi di Desa Pendalian, Kecamatan Pendalian IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Karhutla kembali melanda wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kali ini, lahan gambut seluas 4 hektare (ha) di Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar
SATUAN Tugas (Satgas) Penanggulangan Perambahan Hutan (PPH) Polda Riau dan Polres jajaran menangani 17 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan luas 68 hektare di 2025.
Karhutla di Desa Karya Indah saat ini luarnya sudah di atas 10 hektare (Ha). Sedangkan kebakaran di Desa Bencah Kesuma Hutan Lindung Suligi sudah di atas 40 ha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved