Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Bantu Jatim, Sampoerna Donasikan PCR Max

Faishol Taselan
22/7/2020 04:30
Bantu Jatim, Sampoerna Donasikan PCR Max
PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) menyerahkan satu set mesin PCR.(Dok. Sampoerna)

TES usap sebanyak-banyaknya harus dilakukan di Jawa Timur untuk menyetop rantai penularan covid-19. Untuk membantu tugas kepala daerah di Jawa Timur dan daerah lain, PT HM Sampoerna menebar bantuan berupa mesin polymerase chain reaction (PCR).

Setelah menyerahkan satu mesin ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, kemarin, perusahaan juga mendonasikan satu mesin PCR Max Eco-48 ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Setelah Pemprov Jatim, kami juga akan menyerahkan PCR untuk Jawa Barat, Pasuruan, Malang, dan Karawang, serta Institute of Tropical Disease, Universitas Airlangga, Surabaya,” kata Direktur Sampoerna Elvira Lianita.

Ketua Rumpun Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, mengakui mesin PCR dari Sampoerna merupakan bantuan terlengkap yang pernah diterima pihaknya.

“Mesin PCR Max ini menggunakan open system yang dapat digunakan dengan semua reagen sehingga mempercepat hasil swab.”

Khofifah berencana mengirim PCR Max dari Sampoerna ke RS Jiwa Menur Surabaya. Sebelumnya, di Surabaya baru dua rumah sakit yang memiliki PCR, yakni RSU dr Soetomo dan RS Universitas Airlangga. Di Jatim total PCR menjadi 28 unit.

“PCR max memiliki 48 kapasitas pemeriksaan sampel dan hanya butuh waktu 30 menit untuk mengetahui hasilnya. Dalam satu hari, mesin ini dapat memeriksa banyak sampel, dalam waktu singkat,” tambah Elvira.

Terus meningkatnya jumlah warga terjangkit covid-19 di Jawa Tengah, menurut Gubernur Ganjar Pranowo adalah hasil dari tes cepat massal yang dilakukan pihaknya.

“Kami akan meningkatkan kapasitas tes cepat menjadi 100%, terutama untuk wilayah Semarang Raya dan Solo Raya.”

Selama ini, Jawa Tengah baru memanfaatkan 51% kapasitas tes cepat massal dari total 8.000 sampel per hari.

Tindakan serupa juga dilakukan Kalimantan Selatan (Kalsel). “Saat ini, dalam satu hari, kami melakukan tes usap sebanyak 1.218 sampel. Kalsel juga mengirim 1.100 sampel ke Universitas Andalas Padang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Muslim. (FL/AS/DY/LD/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya