Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ribuan Warga Suku Anak Dalam di Jambi Terima Bansos Kemensos

Solmi
19/7/2020 18:20
Ribuan Warga Suku Anak Dalam di Jambi Terima Bansos Kemensos
Mepak, salah satu kepala keluarga orang rimba di kawasan Sungai Terap, Kabupaten Batanghari, Jambi, Jumat (17/7) menerima Bansos Kemensos.,(Dok KKI Warsi)

Berkat terobosan Kementerian Sosial (Kemensos), sedikitnya 1.341 orang warga masyarakat suku terasing atau suku anak dalam di Jambi, mencakup orang rimba, suku Bathin Sembilan dan suku Talang Mamak yang ikut terdampak pandemi Covid-19, akhirnya mendapatkan bantuan tunai langsung tiga bulan sekaligus. Mereka yang bermukim di hutan dan jauh dari pedesaan itu menerima bantuan untuk  April hingga Juni 2020.  

Penyerahan bantuan yang berlangsung sepanjang Jumat-Senin (17-20 Juli 2020) tersebut diserahkan kepada ribuan orang melalui kantor pos terdekat dan didatangi petugas kantor pos bersama aparat dinas sosial dan pendamping dari Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi ke titik terdekat dari permukiman suku anak dalam.

Hanya bermodalkan dokumen identitas sementara, para warga suku anak dalam ini mendapat kemudahan untuk menyambut bantuan uang tunai sebesar Rp1.800.000 pemberian Kemensos untuk menopang kehidupan mereka yang sangat terpuruk selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kemensos Targetkan Bulan Depan Bansos Tersalurkan 100%

Direktur KKI Warsi Rudi Syaf mengapresiasi terobosan dari Kemensos yang dapat menjangkau komunitas masyarakat terasing di Jambi yang tidak memiliki kartu idenitas dan selama ini tidak tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

''Kita sebagai lembaga swadaya yang intens selama ini melakukan pendampingan, khususnya terhadap orang rimba atau yang dulu populer dengan sebutan Suku Kubu, mengapresiasi langkah tanggap dari pemerintah, khususnya melalui Kementerian Sosial. Mereka sangat membutuhkan apalagi akibat dampak pandemi virus korona,'' kata Rudi Syaf, Minggu (19/7).

Rudi menyebutkan, gegara ketakutan dengan isu wabah penyakit virus korona, warga suku anak dalam berlarian masuk hutan menjauh dari pusat desa yang menurut mereka rawan tertular.

Baca Juga: Kemensos Akselerasi Penyaluran Bansos untuk Warga Terdampak Covid

Selama pandemi, kelompok ini punya cara unik untuk menghindari virus korona. Caranya dengan melakukan bersesandingon, yaitu melakukan pembatasan jarak dan memisahkan diri dengan anggota kelompok lainnya termasuk membatasi bertemu dengan pihak luar. Salah satu tempat aman bagi mereka adalah masuk jauh ke dalam hutan.

''Pada awal sesandingon, kelompok orang rimba yang tinggal di dalam rimba, masih mampu memenuhi kebutuhan pangan mereka. Sedangkan yang tinggal menumpang hidup di bawah perkebunan sawit dan perkebunan karet langsung terdampak karena hasil buruan mereka tidak ada yang membeli dan mereka juga takut untuk keluar menjual hasil buruannya. Makanya kami mendorong pemerintah bisa menjangkau pemberian bantuan sosial kepada Orang Rimba sebagaimana yang dilakukan pada kelompok masyarakat terdampak lainnya,'' jelas Rudi.

Baca Juga: Kemensos akan Ganti Produk Bansos yang tak Bagus

Rudisyaf mengatakan, selama pembagian bantuan, sejumlah tenaga pendamping KKI Warsi dikerahkan ke lokasi permukiman suku anak dalam penerima bantuan.

Menti Ngelembo, salah seroang dari orang rimba terap menyatakan kegembiraannya atas kepedulian pemerintah yang dia dapatkan Jumat pekan lalu. ''Kami akan gunakan bantuan ini untuk beli beras,'' kata Ngelembo, orang rimba dari kelompok Tumenggung Menyurau yang bermukim di Sungai Terap, pinggir Taman Nasional Bukit Dua Belas Jambi. (SL/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya