Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gubernur Jabar Cek Pesantren Jelang Kenormalan Baru

Kristiadi
07/7/2020 07:39
Gubernur Jabar Cek Pesantren Jelang Kenormalan Baru
Para pejabat Pemkot Tasikmalaya meninjau rapid test covid-19 guru dan santri di Ponpes Riyadlul Ulum Wadda’wah Condong, Kota Tasikmalaya.(MI/Kristiadi)

GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan inspeksi dengan mengunjungi Pesantren Idrisiyyah, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (6/7) malam. Kedatangan tersebut, dilakukan untuk memantau langsung pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di lingkungan pesantren di Jabar.

"Ini bagian dari proses saya sebagai ketua Gugus Tugas Covid-19 di Jabar memastikan pentahapan AKB bisa berlangsung dengan lancar. Jadi kami kunjungi banyak pesantren, termasuk Al-Idrisiyyah, Kecamatan Cisayong," kata Emil, Senin (6/7/2020) di Tasikmalaya.

Sebelumnya Emil telah mengunjungi Pondok Pesantren Miftahul Huda Citangkolo Kota Banjar, Ponpes Al Quran Cijantung Kabupaten Ciamis, dan Ponpes Al Falah II di Kabupaten Bandung. Penerapan protokol kesehatan terutamanya di masa AKB sudah berjalan dengan sangat baik dan setiap pesantren selalu dikawal petugas Gugus Tugas Covid-19 di kabupaten/kota masing-masing.

"Protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan selama ini juga telah diterapkan dengan maksimal. Dan saya kira semuanya itu dilaksanakana dengan baik. Saya juga terus kawal sehingga memperkuat keyakinan bahwa kita akan terus waspada sambil mulai kembali program studi di seluruh Jabar, khususnya di pondok pesantren," ujarnya.

Dalam kunjungan di Pondok Pesantren Al-Idrisyyah, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, gubernur memberikan bantuan berupa 1.500 masker untuk para santri yang akan memulai kegiatan belajar mengajar (KBM). Kegiatan belajar harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan semua wajib memakai masker.

Sementara itu, Pimpinan Pesantren Idrisiyyah, Syekh Muhammad Fathurahman mengatakan dibukanya kembali kegiatan belajar selama itu telah menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal kepada para santri, juga seluruh stakeholder yang ada di lingkungan pesantren, untuk mencegah penularan Covid-19.

baca juga: 

"Kami juga telah membentuk tim gugus tugas Covid-19 di pesantren untuk melakukan pemeriksaan kepada para santri dan santriwati. Para santri juga diajak untuk berdoa agar pandemi Covid-19 dapat teratasi hingga secepatnya hilang," paparnya. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya