Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Risma Sebut Susah Komunikasi, Dirut RSUD dr Soetomo Membantah

Henri Siagian
30/6/2020 11:56
Risma Sebut Susah Komunikasi, Dirut RSUD dr Soetomo Membantah
Petugas melintas di depan pintu masuk Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD Dokter Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.(Antara)

DIREKTUR Utama RSUD dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Joni Wahyuhadi membantah sulit diajak komunikasi oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma.

Hanya saja, dia mengaku tidak mungkin untuk menghubungi Risma untuk berkomunikasi. "KTP saya juga Surabaya lho. Kalau saya telepon Ibu Wali Kota kan tidak mungkin, sebab saya rakyat biasa. Kecuali, ajudan Ibu Wali Kota menelepon saya, baru saya berani bicara di telepon. Tapi yang pasti hubungan selama ini baik dan saya sangat menghargai beliau," katanya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (29/6) malam.

Baca juga: Risma Ingin PSBB Surabaya tak Diperpanjang

Joni menyebutkan selama ini hubungan antara RSUD dr Soetomo dan Pemerintah Kota Surabaya baik-baik saja.

"RSUD dr Soetomo selama ini selalu menerima Pemkot Surabaya dengan baik dan tangan terbuka. Sebelumnya koordinasi juga dilakukan di ruang rapat RSUD dr Soetomo khususnya terkait permasalahan covid-19 dan tracing," ujarnya.

Baca juga: Selain Risma. Khofifah Juga Telepon Doni Monardo soal Mobil Lab

Selain itu, setiap sore pihaknya selalu berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan 37 daerah lainnya terkait data penyebaran Covid-19 untuk memverifikasi data yang disampaikan Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Khofifah Minta Risma Sinergi Tangani Covid-19 di Surabaya

Sebelumnya, Risma sempat mengeluhkan Pemkot Surabaya tidak memiliki akses untuk berkomunikasi dengan RSUD dr Soetomo yang berada di bawah kewenangan Pemprov Jatim.

Risma bahkan sujud dua kali saat audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur terkait penanganan Covid-19 di Balai Kota Surabaya pada Senin (29/6) siang.

Kejadian tersebut berawal dari salah satu dokter di RSUD dr Soetomo yang mengeluhkan banyak rumah sakit penuh dan warga Surabaya tidak menaati protokol kesehatan.

Risma juga mengungkapkan penolakan bantuan alat pelindung diri (APD) dari Pemkot Surabaya oleh RSUD dr Soetomo.

Baca juga: Beginilah Cerita Risma Hingga Bersujud di Kaki Seorang Dokter

Joni menjelaskan, pihaknya bukan menolak bantuan APD dari Pemkot Surabaya. Hanya saja, stok APD di RSUD dr Soetomo masih ada. Sehingga, bantuan APBD itu lebih baik digunakan untuk rumah sakit lain.

Baca juga: Risma Imbau Warganya Terpapar Covid-19 tak Segan Berobat ke RS

"Nanti kalau diterima, kami dipikir serakah. Kami tidak ingin banyak-banyak. Menyimpan di gudang terlalu banyak juga tidak baik dan berisiko. Ada juga yang mau menyumbang uang, kami tidak terima karena memang tidak boleh," ucapnya. (Ant/X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya