Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Bali Gunakan 4 Ribu Rapid Test Kit per Hari

Arnoldus Dhae
22/6/2020 03:20
Bali Gunakan 4 Ribu Rapid Test Kit per Hari
Ilustrasi(DOK MI)

KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, rata-rata perhari di seluruh Bali menghabiskan sekitar 3 ribu sampai 4 ribu
rapid test kit. Penggunaan terbanyak berada di wilayah yang dianggap paling berpotensi seperti di Bondalem Buleleng, Bangli, pasar tradisional dan seluruh pintu masuk Bali.

"Jadi Pemprov Bali mengeluarkan anggaran milliaran rupiah setiap harinya bukan hanya untuk biaya rapid test di Pelabuhan Gilimanuk saja, akan tetapi untuk penanganan Covid-19 secara menyeluruh," ungkap Suarjaya, Minggu (21/6).

Selama masa arus balik, frekuensi rapid test di Pelabuhan Gilimanuk sangat tinggi. Sedikitnya 1000 orang per harinya, bahkan bisa sampai 2000 orang harus dirapid test, khususnya untuk awak kendaraan logistik yang menuju Bali.

"Belum lagi, petugas secara rutin melaksanakan test di tempat atau desa yang menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. Ambil contoh di Desa Abuan, Bangli atau Bondalem, Buleleng, kita laksanakan rapid test massal, bahkan berlanjut swab berbasis PCR," jelasnya.

Menurutnya, penjelasan ini juga mempertegas pernyataan Gubernur Bali I Wayan Koster tentang biaya rapid test yang mencapai Rp 1,3 miliar per hari. Menurut Suarjaya, jumlah Rp 1,3 Miliar yang disampaikan Gubernur tersebut merupakan jumlah kumulatif dari biaya rapid test yang dilakukan baik di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk maupun Pelabuhan Padangbai, serta pelaksanaan rapid test di beberapa wilayah. Selain itu, biaya tersebut juga termasuk pelaksanaan swab test dengan metode PCR yang dilaksanakan setiap 2 (dua) hari sekali bagi pasien Covid-19 yang sedang dirawat di berbagai rumah sakit rujukan dan tempat karantina yang disiapkan Pemerintah Provinsi Bali.

Suarjaya menjelaskan rincian rata-rata biaya yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Bali untuk melaksanakan rapid test dan swab per harinya. Dikatakannya, untuk rapid test di Pelabuhan Gilimanuk mencapai Rp200 juta-Rp250 juta, di Pelabuhan Padangbai sekitar Rp50 juta, sedangkan rapid test & swab pasien di karantina/rumah sakit dan tempat lainnya mencapai Rp1 miliar per hari.

"Jadi angka Rp1,3 miliar itu sangat realistis dan relevan. Bahkan, kalau dihitung dengan biaya-biaya lainnya maka bisa jadi melebihi perkiraan tersebut," ujarnya. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya