Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SEJUMLAH perusahaan di Kota Cirebon, Jawa Barat sudah memanggil kembali karyawan yang sebelumnya di rumahkan. Pemanggilan untuk bekerja kembali karena diterapkannya adaptasi kebiasaan baru (AKB) di Kota Cirebon.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya menjelaskan di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), sejumlah perusahaan yang ada di Kota Cirebon telah memanggil kembali karyawan yang sebelumnya telah dirumahkan. "Bahkan ada satu perusahaan yang sudah memanggil sekitar 50 persen karyawannya," ungkap Agus, Kamis (18/6).
Dijelaskan Agus, ada total 1.528 karyawan dari sejumlah perusahaan yang ada di Kota Cirebon yang telah dirumahkan selama masa pandemi Covid-19 serta sebagai dampak kebijakan work from home (WFH).
Dari jumlah tersebut, baru sekitar 40 persen karyawan yang dipanggil kembali untuk bekerja. Ada pun sejumlah perusahaan yang sudah memanggil kembali sejumlah karyawannya bergerak di bidang perhotelan, restoran dan rumah makan, mall dan retail.
Sedangkan untuk industri besar menurut Agus juga telah memanggil kembali karyawan yang sebelumnya dirumahkan untuk bekerja kembali. "Tapi ada juga industri yang sejak awal tidak merumahkan karyawan, hanya membagi dengan shift," ungkap Agus. Dia juga berharap, semoga kondisi saat ini terus membaik sehingga perekonomian akan kembali pulih termasuk di Kota Cirebon.
Salah satu hotel yang saat ini perlahan sudah mulai beroperasi yaitu Aston Cirebon. Sejak 12 Juni 2020 pengelola hotel sudah membuka fasilitas kolam renang yang bisa digunakan tamu atau pengunjung mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Public Relations Aston Cirebon, Litania Putri Utami menjelaskan pembukaan kembali fasilitas kolam renang dengan tetap mengikuti protkol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. "Dimulai dari mengecek PH air dan klorin air kolam setiap hari sebelum dioperasikan," ungkap Lita. Selain itu juga disediakan fasilitas sunbed yang diberi jarak 2 meter dan kapasitas kolam renang hanya boleh untuk 40 orang saja.
Setelah kolam renang, rencananya pada 3 Juli mendatang, hotel Aston Cirebon akan kembali beroperasi namun tetap dengan melakukan protokol keamanan dan pencegahan penyebaran Covid-19. (OL-13)
Baca Juga: Waspada Klaster Covid-19 dari Pasar Tradisional
JAGA Pemilu khawatir pelanggaran dalam pemilihan umum (pemilu) menjadi kebiasaan yang diwajarkan alis ‘new normal’di masa depan.
Konsekuensi daerah yang telah ditetapkan berada di level 1 berarti kegiatan masyarakat bisa dikatakan dapat beroperasi normal dengan kapasitas maksimal 100% di berbagai sektor.
Rumah mengangkat konsep Tropical Modern ramah lingkungan dan didesain untuk menjawab kebutuhan hunian di era new normal.
Peningkatan pendapatan omzet tersebut mencapai Rp20 juta, dari sebelumnya hanya Rp3 juta per dua pekan akibat adanya pemeriksaan covid-19 di perbatasan.
Anies Baswedan mengemukakan tidak menutup kemungkinan akan menutup tempat usaha maupun wisata apabila saat dibuka kembali ditemukan pengunjung atau orang yang terpapar covid-19.
Kepatuhan dan kesadaran diri sendkri untuk selalu taat pada protokol kesehatan jadi kunci untuk menurunkan kasus penularan Covid-19 di Ibu kota.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) akan disalurkan kepada seluruh pekerja yang terdaftar sebagai penerima.
Koalisi masyarakat sipil tetap mengawal dengan ketat agar Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) disahkan DPR RI
Jika sebelumnya bahasa Inggris menjadi standar, kini bahasa Mandarin mulai mencuat sebagai keahlian baru yang dibutuhkan dalam dunia profesional modern.
BARU beberapa waktu dibuka, pendaftaran mahasiswa baru Universitas Terbuka (UT) langsung diserbu lebih dari 105.000 pendaftar.
Persyaratan usia dalam proses rekrutmen kerja dianggap relevan lantaran lonjakan jumlah pelamar yang tidak sebanding dengan kapasitas rekrutmen di perusahaan.
JALAN hidup manusia tidak selalu mudah ditebak. Hal inilah yang dialami oleh seorang ibu asal Tuban, Jawa Timur, Evi Setyorini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved