Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Warga Temanggung Bawa Balita Imunisasi ke Kendal

Tosiani
17/6/2020 14:45
Warga Temanggung Bawa Balita Imunisasi ke Kendal
Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) memberikan imunsiasi kepada balita di Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang(Antara/Fauzan)

Kondisi penyebaran covid-19 di Temanggung, Jawa Tengah kian hari kian mengkawatirkan. Warga yang cemas dengan kondisi ini terpaksa membawa bayinya ke daerah lain yang masih zona hijau untuk imunisasi.

Seperti yang dilakukan Tria, 25, warga yang berdomisili di Kecamatan/Kabupaten Temanggung. Sejak ia melahirkan anak pertamanya sekitar empat bulan lalu hingga kini ia sudah memberikan dua kali imunisasi pada bayinya. Namun karena takut penyebaran covid-19, ia melakukan imunisasi di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal yang masih tergolong zona hijau.

"Kebetulan sekalian berkunjung ke rumah orang tua di Sukorejo, saya sekalian melakukan imunisasi. Lagi pula saya juga kawatir karena mendengar, membaca informasi terkait peningkatan angka positif covid-19 di Temanggung, yang saat ini masuk zona merah. Dua kali imunisasi di Kendal terus," tutur Tria di Temanggung, Kamis (17/6).

Dengan melakukan imunisasi di Kecamatan Sukorejo, lanjut Tria, dia merasa aman. Soalnya petugas kesehatan yang menangani imunisasi mengenakan Alat Pelindung Diri (APD). Ia juga tidak perlu mengantre lama karena kaum ibu di daerah itu yang melakukan imunisasi tidaklah banyak.

Selain memberikan imunisasi, Tria tidak membiarkan orang lain menyentuh atau menggendong bayinya. Setiap kali ada orang yang datang bertamu, ia meminta mereka mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum masuk ke rumah.

Baca juga: Pria asal Papua Barat Tewas dalam Sumur di Desa Waekokak

"Upaya lain untuk melindungi anak saya dari virus adalah dengan membawanya berjemur setiap pagi. Namun terkadang tidak dilakukan karena terkadang pagi-pagi anak saya malah tidur," lanjutnya.

Tria juga berusaha tidak membawa bayinya keluar rumah. "Jika terpaksa harus keluar, saya dan bayi saya tetap berada di dalam mobil, sehingga tidak langsung bertemu, berinteraksi dengan orang lain," ungkapnya.

Ida, 24, warga lainnya juga mengaku kawatir jika bayinya yang baru berusia lima bulan tertular virus covid-19. Namun demikian, ia tetap membawa bayinya melakukan imunisasi di daerah Temanggung saja.

Sama seperti Tria, ia juga menjaga bayinya agar tidak disentuh dan digendong orang lain di masa pandemi covid-19.

"Kalau ada yang datang, saya minta cuci tangan dulu dengan sabun yang saya siapkan di dekat kran air depan rumah. Kalau bayinya hanya saya yang pegang karena kawatir terkena virus," katanya.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Sri Hartati, meminta kaum ibu tidak perlu merasa kawatir melakukan imunisasi pada balitanya di masa pandemi. Sejauh ini imunisasi dilakukan dengan sesuai protokol kesehatan berdasarkan surat edaran Kemenkes perihal imunisasi di masa pandemi covid-19.

"Petugas kesehatan yang melakukan imunisasi juga diwajibkan mengenakan APD," tegas Hartati. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya