Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PENYALURAN BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari pusat atau Kementerian Sosial (Kemensos) di Kabupaten Subang Jawa Barat mulai dibagikan kepada warga yang terdampak Covid 19. Namun sayangnya, penyaluran jaring pengaman sosial melalui Kantor Pos itu mencederai pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Kantor Pos selaku pihak yang dipercaya menyalurkan JPS pada warga terdampak covid-19, sama sekali tidak mengindahkan peraturan yang ada di PSBB, salah satunya penerapan jaga jarak (social distancing).
Dari Pantauan Media Indonesia di Kantor Pos Cipeundeuy Kabupaten Subang, warga penerima manfaat membludak tak karuan. Pun demikian dengan pihak Kantor Pos dan aparat keamanan mereka seperti tak berdaya dengan keadaan tersebut.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19, Kabupaten Subang, H Hidayat yang dimintai komentar menyayangkan hal tersebut. Menurut dia, Kantor Pos dapat menghargai pemerintah khususnya Kabupaten Subang yang saat ini tengah melaksanakan PSBB, sebagai bagian dari upaya memutus rantai penularan Covid-19.
"Terus terang saja saya sangat menyayangkan, kok pembagiannya kaya begitu," kata H Hidayat, Kamis (14/5).
Hidayat menegaskan, pihak Kantor Pos harusnya kreatif. Misalnya, kalau dibagikan langsung ke rumahnya dianggap tidak mungkin maka pembagian bisa dibagi menjadi dua atau tiga tempat.
Sementara Camat Kecamatan Cipendeuy Hery Hermansyah mengaku akan segera menindak lanjuti dengan mencoba memindahkan lokasi pencairan dari Kantor Pos ke tempat lain yang luas.
"Pada pembagian hari berikutnya akan kita pindahkan apalagi kita ketahui kantor pos begitu kecil dan kurang diantisipasi," Kata Hery Hermansyah.
Dikatakan Hery,pencairan dana BLT sebesar Rp600.000, untuk Kecamatan Cipendeuy pencairan BLT dibagikan kepada 2300 orang penerima sebagai dampak korona.(OL-13)
Baca Juga: Antrean Mengular di Soetta, AP II: Ada 13 Penerbangan Bersamaan
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved