Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Penjualan Daging Sapi di Temanggung Turun Sejak Covid-19

Tosiani
10/5/2020 08:50
Penjualan Daging Sapi di Temanggung Turun Sejak Covid-19
Penjualan daging sapi di pasar tradisional Lhokseumawe(Antara)

Penjualan daging sapi di Temanggung, Jawa Tengah juga terpengaruh pandemi covid-19. Sejak wabah ini berlangsung, penjualan daging sapi di daerah ini turun rata-rata 60 persen. Kondisi ini dikeluhkan para pedagang.

Sumarsih, seorang penjual daging di Pasar Kliwon Temanggung mengeluhkan sepinya penjualan sejak mulai ditemukan kasus virus covid-19 di daerah itu sekitar 2,5 bulan terakhir.

"Kalau harganya masih bertahan Rp115.000 sejak hari raya Idul Fitri tahun lalu. Tapi penjualannya sepi karena korona. Turun sekitar 60 persen," tutur Sumarsih, Minggu (10/5).

Ia mengatakan belakangan banyak konsumen membatalkan pembelian daging sapi karena acara hajatan termasuk nyadran sebelum bulan Ramadan ditiadakan. Kondisi ini kian diperparah dengan aturan pembatasan waktu berdagang untuk para
pedagang kaki lima, sehingga pedagang kaki lima banyak yang enggan berjualan.

"Banyak yang batal beli karena ada aturan pembatasan jam penjualan. Padahal konsumen daging sapi kebanyakan pedagang kaki lima," katanya.

Pada kondisi normal, Sumarsih mengaku bisa menjual daging sapi hingga dua kuintal per hari. Namun belakangan sangat sepi. Ia hanya membawa stok daging sapi 60-70 kilogram per hari.

"Itu pun sering sisa, sehingga saya simpan di lemari pendingin yang tersedia di pasar," lanjutnya.

Baca juga: 291 Orang Terjaring Razia PSBB di Sidoarjo

Sitikomah, pedagang lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Biasanya saat kondisi normal ia bisa menjual lebih dari satu kuintal daging sapi. Namun belakangan paling banyak hanya membawa stok setengah kuintal. Menurutnya, stok setengah kuintal kerap masih sisa.

"Soalnya sekarang acara hajatan ditunda, padahal biasanya pesanan banyak sejak sebelum bulan puasa untuk acara sadranan dan saat masuk bulan puasa untuk pengajian. Sekarang tidak ada pesanan sama sekali," ungkap Sitikomah.

Istikomah, pedagang lainnya mengatakan penjualannya turun lebih dari 50 persen sejak pandemi korona. Ia berharap kondisi ini akan segera membaik pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Mudah-mudahan menjelang hari raya nanti penjualan ramai lagi," katanya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya